Contoh konkrit dari prinsip ini yang bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ketika kita menghadapi kegagalan dalam pekerjaan atau hubungan personal, bukannya kemudian tenggelam dengan rasa malu dengan penyesalan.
Seorang kesatria cahaya itu akan melihat kegagalan itu sebagai kesempatan, untuk apa?
Untuk belajar, untuk tumbuh, untuk mendapatkan pengalaman.
Lalu ada lagi poin yang menarik, yaitu tentang keberanian untuk bermimpi dan mengejar mimpi itu, coelho percaya bahwa setiap orang itu punya uang disebut sebagai istilah personal legend atau takdir pribadi yang unik, tapi seringkali kita takut, bahkan ragu untuk mengejar takdir seperti itu.
Nah disinilah peran kesatria cahaya menjadi penting.
Seorang kesatria cahaya berani ambil resiko, berani keluar dari zona nyaman, untuk mencapai impian nya.
Contoh penerapan prinsip ini bisa kita lihat pada seseorang yang berani meninggalkan sesuatu yang sedang dikerjakan dan mapan untuk mengejar passion-nya, misalnya dibidang seni.
Atau seorang mahasiswa yang memutuskan untuk mengambil jurusan berbeda dari ekspektasi lingkungannya, baik lingkungan keluarga, pertemanan nya karena dia percaya itu adalah jalan hidupnya.
Nah itu adalah sikap-sikap keberanian untuk keluar dari zona yang mungkin nyaman tapi menempuh apa yang dia rasa sebagai mimpinya atau passion-nya.
Coelho juga berbicara tentang pentingnya intuisi dan mendengarkan suara hati.
Kesatria cahaya itu percaya, percaya pada mukjizat, percaya pada mukjizat itu bisa terjadi.
Jadi bukan berarti kita bersikap naif atau tidak realistis, tapi sebaliknya coelho mengajak kita untuk menyeimbangkan antara logika dengan intuisi.
Berani mengambil keputusan berdasarkan apa yang kita rasakan dalam hati, apa yang kita rasakan sebagai sesuatu yang gregetnya tuh ada dalam perasaan kita.
Nah dalam prakteknya itu bisa berarti mengambil keputusan karier itu berdasarkan passion kita, bukan berdasarkan semata-mata prospek, apalagi prospek finansial.
Masya Allah, Alhamdulillah Alla kulli hal, semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk kita, ambil baiknya buang buruknya.
Buku ini isinya benar-benar daging, bagaimana seorang kesatria yang ketika gagal itu tidak terus menyesali, tetapi bagaimana caranya dia bangkit kembali dari kegagalan tersebut
Kalau kalian ingin lebih jelas, kalian boleh menonton video ini di YouTube nya ya, nanti saya simpan linknya dibawah ya. Terima kasih
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI