Oleh Pak Anies Baswedan
Kali ini pak Anies Baswedan akan membahas tentang buku yang paling berpengaruh sepanjang masa.
Buku itu berjudul "The Seven Habits of highly effective people"
Ditulis oleh Stephen Covey, edisi ini diterbitkan tahun 2013, pada saat itu sudah terjual 25 juta copy dan Anniversary yang ke 25, dan sekarang sudah lebih dari 35 tahun usia dari buku ini, dan pasti juta eksemplar nya sudah jauh lebih banyak, dan yang lebih menariknya lagi adalah buku ini sudah di terjemahkan ke lebih dari 40 bahasa.
Ini bukan sekedar buku motivasi biasa, ini adalah panduan transformasi diri, yang di susun berdasarkan studi literatur selama 100 tahun terakhir.
Pak Anies mulai membaca buku ini pada saat kuliah dulu diawal tahun 90 an, pada waktu itu luar biasa populer buku ini.
Ada beberapa hal, dan yang pertama ada gambaran umum terlebih dahulu, jadi ada 7 kebiasaan, yang nanti akan kita bahas satu persatu.
Tapi sebelumnya ada strukturnya, 3 yang pertama itu :
1. Fokus kepada kemandirian atau kemenangan pribadi.
2. Tentang kemenangan publik atau saling ketergantungan.
3. Bagaimana pengembangan diri dilakukan secara berkelanjutan.
Yang membuat berbeda buku ini, dibanding buku pengembangan yang lain nya adalah, penekanannya pada perubahan karakter, bukan sekedar pada perubahan perilaku.
Jadi Stephen Covey ini percaya bahwa untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan, kita perlu mengembangkan prinsip-prinsip universal, yang menjadi dasar etika karakter.
7 kebiasaan itu adalah :
1. Harus proaktif
Kebiasaan pertama utama adalah proaktif, bukan hanya tentang mengambil inisiatif, tapi juga tentang mengambil tanggung jawab atas hidup kita sendiri, jadi Stephen Covey menekankan betapa pentingnya fokus pada lingkaran pengaruh kita, hal - hal yang bisa kita kendalikan, bukan hanya lingkaran perhatian hal-hal diluar kendali kita, tapi hal- hal yang betul-betul dalam kendali kita.
2. Begin with the end in mind
Jadi kebiasaan mengajak kita untuk membayangkan tujuannya apa yang di akhir ini, jadi bukan hanya tentang menetapkan tujuan, tetapi menciptakan visi yang jelas untuk hidup kita.
Jadi Stephen Covey menyarankan untuk membuat pernyataan misi pribadi, sebagai panduan dalam mengambil keputusan sehari-hari.
3. Put First things first
Kebiasaan ketiga ini adalah, bagaimana manajemen waktu dan prioritas itu diatur, jadi Stephen Covey memperkenalkan konsep kuadran manajemen waktu, jadi tugas itu ada kuadrannya nih, antara yang satu adalah soal pentingnya, yang satu lagi soal urgent, mana yang penting dan tidak penting, nah jadi fokusnya adalah melakukan hal-hal yang penting, walaupun tidak selalu mendesak, misalnya perencanaan jangka panjang, pengembangan diri, itu sebagian dari fokus.
4. Think Win win
Kebiasaan ini mengajarkan pada kita semua pembacanya, untuk mencari solusi yang menguntungkan semua pihak. Jadi ini bukan tentang kompromi, tapi tentang kreatifitas dalam mencari solusi yang bisa memuaskan semua pihak, karena Stephen Covey percaya bahwa pola pikir ini akan bisa menciptakan hubungan lebih baik dan hasil yang lebih optimal bagi semuanya.
5. Seek first to understand than to be understood
Ini prinsip sederhana sekali, tapi penting, jadi kebiasaan ke - 5 yang dianjurkan ini adalah tentang komunikasi yang emphatetic, Stephen Covey menekankan, pentingnya mendengarkan dengan tujuan untuk memahami bukan hanya untuk merespon, dengan memahami orang lain terlebih dahulu, kita maka punye peluang untuk bisa dipahami.
6. Prinsip Synergize
Jadi kebiasaan tentang kerjasama yang kreatif. Sinergi itu terjadi ketika keseluruhan lebih besar dari jumlah bagian-bagiannya, jadi ini tentang menghargai perbedaan, ini tentang menciptakan solusi yang lebih baik lewat kolaborasi, jadi Stephen Covey percaya bahwa sinergi adalah puncak dari semua kebiasaan sebelumnya.
7. Pembaharuan diri yang berkelanjutan
Jadi Stephen Covey ini menganalogikan dengan gergaji, gergaji itu ketika tidak dipakai akan tumpul, karena itu gergaji harus terus diasah, dengan terus-menerus diasah maka gergaji itu akan selalu tajam, jadi melibatkan pembaharuan dibeberapa aspek, yaitu aspek fisik, mental, sosial, emosional dan spiritual.
Dengan terus mengasah gergaji, mempertajam itu, maka kita bisa memastikan bahwa diri kita akan selalu efektif dalam jangka panjang.
Alhamdulillah Alla kulli hal, semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi kita semua, ambil baiknya, buang buruknya.
Buku ini dari penjelasan pak Anies diatas, menegaskan bahwa buku ini merupakan buku yang luar biasa sekali manfaatnya, meskipun saya sendiri juga belum membacanya, tapi ini akan menjadi list baca buku saya selanjutnya.
Kalian wajib nonton juga podcast ini ya, nanti saya taruh link nya di bawah, terima kasih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI