Mohon tunggu...
Dheva Yudistira Maulana
Dheva Yudistira Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cara Mengatasi Masalah Stress hingga Maag pada Mahasiswa yang Digempur Tugas Kuliah

18 Juni 2024   22:06 Diperbarui: 18 Juni 2024   22:22 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut WHO stress merupakan fenomena yang pasti dialami oleh semua manusia. Dalam ilmu psikologi, Stres adalah reaksi seseorang baik secara fisik maupun emosional (mental/psikis) apabila ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri. Stres adalah bagian alami dan penting dari kehidupan, tetapi apabila berat dan berlangsung lama dapat merusak kesehatan kita. stress adalah perasaan tertekan dan ketegangan mental. Tingkat stress yang rendah mungkin diinginkan, bermanfaat, dan bahkan sehat.

Faktor yang memicu stress pada Mahasiswa :
1. Kurangnya waktu tidur : Tidur penting bagi setiap kita karena istirahat dapat membantu memulihkan energi tubuh. Menurut National Sleep Foundation (2016), jam tidur yang direkomendasikan untuk usia 18 hingga 25 tahun adalah sekitar 7 hingga 9. Namun seperti yang kita ketahui waktu tidur mahasiswa cenderung kurang karena mereka memiliki banyak tugas yang perlu dikerjakan. Mahasiswa yang kesulitan tidur kemungkinan akan mengantuk di siang hari, hal tersebut juga berkaitan dengan kualitas pembelajaran yang mereka lakukan.


2. Beban Akademik yang Tinggi : Beban akademik mahasiswa sarjana cukup besar karena perlu mengambil sekitar 20 sks per semester jika ingin lulus tepat waktu. Selain itu mahasiswa perlu mengerjakan tugas, tugas kelompok, proyek kelompok, dan ujian mata kuliah. Akibatinya mahasiswa kadang menangani banyak tugas dalam waktu singkat dan bersamaan. Mahasiswa pada tahun pertama cenderung memiliki stres akademik yang paling besar dibanding tahun selanjutnya, hal tersebut dikarenakan mereka perlu beradaptasi dengan silabus di program studi mereka, pola belajar dan lingkungan belajar yang baru. Dengan banyaknya beban akademik, mahasiswa kemungkinan memiliki lebih sedikit waktu luang untuk bersantai sedangkan disisi lain stres terus meningkat.


3. Volume Tugas dan Beban Kerja: Mahasiswa yang diberikan banyak tugas kuliah sering merasa kewalahan, terutama jika tugas tersebut memiliki tenggat waktu yang berdekatan. Beban kerja yang berlebihan dapat menyebabkan stres karena mahasiswa merasa sulit untuk mengatur waktu mereka secara efektif.


4. Kemampuan Manajemen Waktu: Mahasiswa yang memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik mungkin dapat mengurangi stres dengan mengatur jadwal dan prioritas mereka secara efektif. Sebaliknya, kurangnya keterampilan ini dapat memperburuk stres akibat banyaknya tugas.

Cara mengatasi stres pada Mahasiswa :
Untuk mengurangi stres yang disebabkan oleh banyaknya tugas kuliah, beberapa strategi yang bisa diterapkan meliputi:
* Membuat jadwal yang teratur dan realistis.
* Membagi tugas besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih dapat dikelola.
* Menggunakan teknik manajemen waktu yang efektif, seperti teknik Pomodoro.
* Mencari dukungan dari teman, keluarga, atau konselor jika merasa terlalu tertekan.
* Memastikan untuk tetap menjaga keseimbangan antara studi dan kegiatan relaksasi atau rekreasi.

Kenapa stress dapat memicu maag :

Stres dapat memicu maag atau memperburuk kondisi maag (gastritis) melalui beberapa mekanisme fisik dan psikologis. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa stres dapat menyebabkan atau memperparah maag:

1.  Produksi Asam Lambung Berlebih :
   - Stres dapat merangsang sistem saraf simpatis, yang meningkatkan produksi asam lambung. Peningkatan asam lambung ini dapat merusak lapisan pelindung lambung dan menyebabkan peradangan atau ulserasi, yang dikenal sebagai maag.

2.  Perubahan Pola Makan:
   - Ketika stres, orang cenderung mengubah pola makan mereka, seperti makan lebih banyak makanan cepat saji, makanan berlemak, atau makanan pedas, yang semuanya dapat mengiritasi lambung dan memicu maag.

3. Penggunaan Zat-zat Berbahaya:
   - Stres sering kali membuat orang meningkatkan konsumsi alkohol, merokok, atau minum kopi berlebihan, yang semuanya dapat merusak mukosa lambung dan meningkatkan risiko terjadinya maag.

4.  Perubahan Fisiologis:
   - Stres dapat menyebabkan perubahan fisiologis dalam tubuh, seperti penurunan aliran darah ke lambung dan penurunan produksi prostaglandin pelindung yang menjaga lapisan lambung tetap sehat. Hal ini dapat membuat lambung lebih rentan terhadap kerusakan asam.

5. Gangguan Sistem Kekebalan:
   - Stres kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat lambung lebih rentan terhadap infeksi bakteri, seperti Helicobacter pylori, yang merupakan penyebab umum dari gastritis dan ulkus peptikum.

6.  Pengaruh Psikologis:
   - Stres psikologis dapat mempengaruhi bagaimana tubuh merespons rasa sakit dan ketidaknyamanan. Seseorang yang mengalami stres mungkin lebih sensitif terhadap gejala yang disebabkan oleh kondisi lambung, seperti nyeri atau rasa terbakar.

7. Perilaku Prokrastinasi dan Kurang Tidur:
   - Stres sering kali diikuti dengan perilaku prokrastinasi dan kurang tidur, yang dapat mengganggu ritme biologis dan metabolisme tubuh, termasuk fungsi pencernaan, dan memicu atau memperburuk gejala maag.

Untuk mengatasi maag yang dipicu oleh stres, penting untuk mengelola stres dengan cara yang sehat, seperti:
- Menerapkan teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam.
- Menjaga pola makan yang sehat dan teratur.
- Menghindari konsumsi alkohol, rokok, dan kafein berlebihan.
- Mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas.
- Mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional kesehatan jika diperlukan.

Dengan mengelola stres dengan baik, risiko terjadinya maag dapat diminimalkan dan kesehatan pencernaan dapat lebih terjaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun