Mohon tunggu...
Dhevanny An
Dhevanny An Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Menulis dan membaca adalah hobi saya, namun jalan-jalan menjadi hobi saya yang paling utama. Karena sebagai manusia butuh healing.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Konferensi Awawarna si Bandar

12 Desember 2022   13:58 Diperbarui: 12 Desember 2022   14:51 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di kaki ruang beratap anyaman bambu, menelisik perbincangan berbagai kaum awam membuat lamunanku terpaku.
Terdengar seseorang menggebrak kenap dalam persidangan kala itu, suaranya meneriaki dan tak terima kekalahan serasa ditipu.

"Bung, bandar itu harusnya dipenjara. Kami rugi, argh. Dia salah, dia serakah!."

Keributan-keributan mulai menyatu, sedang yang awalnya membatu turut serta adu mulut, mengalahkan dentuman mesiu kenangan masa lalu.
 
Konferensi ketidakadilan bandar narkoba menyelimuti huru-hara malam yang mulanya syahdu. Lantaran sopan dalam diri pelaku menjadi penyelamat hukuman yang berlaku.

Kerancuan, kegaduhan, dan kebisingan menyatu dalam ruangan sendu. Sedang aku terpaku dalam labirin lamunanku. Menyaksikan perseteruan dalam konferensi bandar penenang kalbu.

Kota Soto, 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun