Pendidikan Berkualitas Cerminan Agama Kuat
Oleh: Dhevani Nur Awwaliyah & Zelika Lintang Cehyani
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk dapat menghadapi dan berinteraksi dengan semua masyarakat di sekitar baik di dalam negeri maupun luar negeri. Pendidikan tetap menjadi salah satu bekal terpenting bagi kehidupan. Pendidikan sudah dikenal sejak sebelum kemerdekaan Indonesia hingga saat ini.Â
Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini karena pendidikan dapat membentuk karakter pribadi seseorang khususnya anak pada era milenial saat ini. Pendidikan dapat diartikan sebagai proses mempelajari akhlak, pengetahuan, serta keterampilan dan merupakan kebiasaan yang diwarisi oleh sekelompok orang untuk mengajar, mengamati, melatih, atau mempelajari.
Pendidikan memiliki hubungan erat dengan agama, dimana agama merupakan landasan bagi suatu pendidikan. Kualitas pendidikan juga perlu ditunjang dan sangat dipengaruhi oleh kualitas agama seseorang. Dalam hal ini apabila seseorang yang mempunyai prestasi dan kualitas pendidikan yang dapat dikatakan baik, akan tetapi dari segi agama dan moral kurang maka seseorang tersebut belum bisa dikatakan sebagai orang yang sukses baik dunia maupun akhirat.Â
Dalam agama islam, penyusunan suatu ilmu pengetahuan dan konsep-konsep pendidikan dilandaskan pada Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah, yang pada implementasinya kita mendapatkan ilmu-ilmu tersebut dari para guru ataupun tokoh-tokoh pendahulu. Salah satu tokoh pahlawan nasional yang berperan penting dalam bidang agama dan pendidikan yaitu Dr. Mr. Haji Teuku Moehammad Hasan.
Dr. Mr. Haji Teuku Moehammad Hasan merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Aceh. Beliau lahir pada tanggal 4 April 1906 dan menjadi seorang Teuku Sarong, di Sigli, Aceh. Dr. Mr. Haji Teuku Moehammad mengenyam pendidikannya pada salah satu instansi di Jakarta kemudian dilanjutkan ke Belanda.Â
Setelah bersekolah di Belanda beliau memutuskan untuk kembali ke Indonesia pada tahun 1933. Sesampainya di Indonesia, pada saat di pelabuhan Uri Luhe, Kutaraja beberapa buku beliau disita untuk diselidiki karena dicurigai bahwa buku beliau terdapat paham pergerakan yang dapat membahayakan posisi pemerintah kolonial Belanda saat itu, khususnya di Aceh. Selama di Kutaraja, Dr. Mr. Haji Teuku Moehammad Hasan menjadi Pegiat baik dalam bidang Agama maupun Pendidikan.
Dr. Mr. Haji Teuku Moehammad Hasan adalah Gubernur pertama wilayah Sumatera setelah kemerdekaan Indonesia dan menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dalam Kabinet Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada tahun 1948-1949. Beliau juga seorang pejuang kemerdekaan Indonesia dan dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tertanggal 3 November 2006.
Hal ini dibuktikan dengan terdapat sebuah jalan di Banda Aceh yang dinamai dengan Jalan Mr. Teuku Muhammad Hasan. Kemudian pada tahun 1990, Universitas Sumatera Utara juga menganugerahkan gelar Doctor Honoris Causa kepada Dr. Mr. Haji Teuku Moehammad Hasan.
Salah satu kegiatan pendidikan dan dapat dikatakan juga sebagai prestasi dari Dr. Mr. Haji Teuku Moehammad Hasan yakni pada tanggal 11 Juli 1937 bersama pengurus yang lain mendirikan sebuah Perguruan Taman Siswa di Kutaraja.Â
Dr. Mr. Haji Teuku Moehammad Hasan dan pengelola Taman Siswa Kutaraja telah membuka 4 (empat) sekolah Taman Siswa di Kutaraja, diantaranyaadalah Taman Anak, Taman Muda, Taman Antara dan Taman Dewasa. Berdasarkan beberapa pengalaman di bidang pendidikan ini, Dr. Mr. Haji Teuku Moehammad Hasan memutuskan untuk pergi ke Batavia dan bekerja sebagai pegawai di Afdeling B, Van Van Onderwijsen Departemen Eeredienst atau dikenal dengan Departemen Pendidikan.