Mohon tunggu...
dhesy dwi
dhesy dwi Mohon Tunggu... Aktor - mahasiswa

saya lebih suka membaca dan menulis tanpa mengurangi waktu tidur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Banyaknya Beban yang Ditangguhkan kepada Lembaga Pendidikan

20 Januari 2023   14:41 Diperbarui: 20 Januari 2023   14:45 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki semester genap sering kali membuat siswa sekolah ditingkat akhir bingung atas keberlangsungan sekolah formal mereka. Selain dikarenakan ujian sekolah sudah menanti di akhir tahun ajaran, siswa juga dibuat bingung atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari orang-orang sekitar, entah itu orang tua, teman sekelas, guru di sekolah, ataupun tetangga sebelah rumah juga memberikan pertanyaan yang sama, yaitu "Dimana kau akan meneruskan sekolah?". 

Mungkin itu bisa dianggap sebagai pertanyaan mudah bagi sebagian siswa. Tetapi hal tersebut juga membuat siswa berfikir ulang mengenai sekolah mana yang akan dipilih untuk melanjutkan pendidikan ditingkat selanjutnya, entah sekolah menengah pertama ataupun menengah keatas/kejuruan.

 Banyak pertimbangan bagi siswa untuk memilih sekolah favoritnya diantaranya karena. Satu. Rekor atau prestasi sekolah yang mengalahkan sekolah lain disekitarnya. Seperti halnya SMK N 1 Temanggung (Stemba) yang berada di Maron Kab. Temanggung seringkali mendapatkan kejuaran. Awal januari ini selain memasuki tahun baru 2023, SMK N 1 mendapat juara 1 dalam Expo Sainstek Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 2023. Kejuaran seperti itulah yang membangkitkan semangat siswa siswa lain untuk mendaftar di SMK tersebut.

Dua. Memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh sekolah yang lainnya karena hal yang bersifat beda tersebut yang dapat menjadi incaran siswa untuk bersekolah di sekolah tersebut. Contohnya siswa akan lebih berminat untuk masuk di SMK Ganesa Kedu yang identik dengan teknik otomotif yang memuaskan hingga siswa yang memiliki minat bakat pada seni bongkar pasang akan memilih Smk tersebut guna mengembangkan bakatnya.

Tiga. Bangunan sekolah yang megah (elite) dan fasilitas yang lengkap. Sebagian siswa juga memandang sekolah yang bagus dan berfasilitas lengkap akan bisa meningkatkan kualitas diri siswa tersebut. Digambarkan MAN Kota Temanggung yang memiliki beberapa lapangan olahraga, laboratorium yang memadahi, bangunan yang luas, hingga tempat yang strategis dapat menjadi daya tarik siswa untuk bersekolah di MAN Kota Temanggung.

Dengan berbagai alasan-alasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa lembaga pendidikan formal atau Sekolah harus memiliki ekssistensi tersendiri hingga dapat menarik dimata siswa siswa sekolah pada jenjang yang dibawahnya. 

Menaruh Harapan Besar 

Tertulis dalam PEMBUKAAN UUD NRI Tahun 1945 suatu amanat yang menjadi landasaan pentingnya pendidikan yaitu pada paragraf ke empat "...Mencerdaskan kehidupan bangsa... ". Seklumit kalimat tersebut dianggap menjadi tiang penyangga kuatnya pendidikan saat ini. Bahkan kalimat tersebut menyandang makna bahwa kecerdasan generasi muda berada ditangan lembaga pendidikan Indonesia. Hingga besar harapan generasi muda terhadap pendidikan yang ada di negeri ini.

Bahkan masyarakat juga menopang hidup pada pendidikan indonesia. Sehingga lembaga pendidikan memiliki peran penting bagi masyrarakat indonesia. Masyarakat Indonesia bahkan menggantungkan mimpi dan cita-citanya pada lembaga pendidikan sehingga masyarakt indonesia beranggapan bahwa cita-cita akan terwujud ketika lembaga pendidikan tersebut berhasil dalam mendidik peserta didik.

Selain itu, besar pula harapan masyarakat pada lembaga pendidikan terhadap perubahan sikap dan sifat seseorang. Ada yang mengatakan bahwa forum pendidikan adalah bengkel dari sikap buruk. Maksudnya, masyarakat akan percaya pada lembaga pendidikan untuk merubah sikap generasi muda menuju sikap yang nasional, berbudi pekerti, berintelektual, hingga berjiwa tangguh.

Harapan tersebut seakan-akan memberatkan lembaga pendidikan dalam menjalankan tugas dan tujuannya. Bukan karena ketidak mampuannya suatu lembaga pendidikan, namun kurangnya suport system dari eksternalah yang memberatkan tugas tersebut.

Problematika besar lembaga

Apa itu problematika? Suatu masalah yang menghambat suatu sistem sehingga terjadi ketidak lancaran pada pengerjaan atau alur dari sistem tersebut. Pada lembaga pendidikan banyak sekali dijumpai problem-problem yang menghambat. 

Terbukti dengan adanya kurangnya pendidik profesional  pada suatu lembaga pendidikan. Tercatat pendidik sangatlah banyak, namun siapa sangka bahwa pendidik yang sangat banyak tersebut tidak mumpuni dalam menjalankan abdi negara tanpa tanda jasa. Terdapat banyak pendidik yang hanya menjalankan pekerjaan tanpa menjadikan pekerjaan sebagai bela negara dan cinta tanah air. Sehingga pekerjaan sebagai pendidik seringkali menjadi tampeng pada oknum oknum tertentu.

Selain itu, faktor eksternal yang menjadi problematika ialah tidak adnya suport sistem lembaga pendidikan. Yang dimaksud suport sistem tersebut ialah wali dari peserta didik sering kali acuh tak acuh. Merasa lepas tanggung jawab ketika peserta didik telah di masukan atau disekolahkan pada lembaga pendidikan.

Sehingga kegiatan lembaga pendidikan sering kali terhambat karena tidak ada suport sistem yang mendukung dari wali peserta didik tersebut.

Baik halnya ketika wali pasrah tetapi masih memegang kendali peserta didik, walaupun hanya 25% tetapi hal itu bisa menjadi wujud kontribusi pada lembag pendidikan yang menjadi tempat belajar peserta didik tersebut. sehingga kegiatan-kegiatan lembaga pendidikan yang berkaitan dengan wali murid bisa terkontrol dan dapat terselasaikan dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun