Mohon tunggu...
Dhesya Andira Rahman
Dhesya Andira Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

topik konten favorit yang berhubungan dengan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembaruan Materi IPS SD Kelas Awal dalam Kurikulum Merdeka

6 Juni 2023   22:36 Diperbarui: 6 Juni 2023   22:37 1944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

ABSTRACT

The implementation of IPS learning in basic education is of course very important for individuals to live a social life, the optimal role of the teacher in this learning is of course very necessary. In order to create a civilized society based on the values of life. At this time Indonesia has changed the curriculum 3 times. None other than, the curriculum is KTSP or Curriculum 2006, Curriculum 2013 and Curriculum Merdeka. In the Merdeka Curriculum IPS changes to IPAS, in the Merdeka curriculum too, there is something that is put forward, namely the Pancasila Student Profile. Therefore, IPAS must also be related to this.

ABSTRAK

Pelaksanaan pembelajaran IPS dalam pendidikan dasar tentunya sangat penting bagi individu untuk menjalani kehidupan bermasyarakat, peran guru yang optimal dalam pembelajaran ini tentunya sangat diperlukan. Agar terwujud masyarakat yang beradab berdasarkan nilai-nilai kehidupan. Pada saat ini Indonesia telah mengganti kurikulum sebanyak 3 kali. Tak lain, kurikulum tersebut adalah KTSP atau Kurikulum 2006, Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Dalam Kurikulum Merdeka IPS berganti menjadi IPAS, dalam kurikulum Merdeka pula, terdapat hal yang dikedepankan yaitu Profil Pelajar Pancasila maka dari itu, tak terkecuali IPAS pun harus berhubungan dengan hal ini.

 

Kata Kunci: kata kunci, IPS, Kurikulum Merdeka, SD Kelas Awal

PENDAHULUAN

Menurut Galen, Kurikulum adalah mata pelajaran dan bahan pelajaran yang diajarkan guru dan dipelajari siswa. Menurut J. Galen Sailor dan William M Alexander (1974: 74), Kurikulum menempatkan nilai-nilai keadilan di jantung pendidikan. Ungkapan tersebut mempengaruhi kurikulum yang akan direncanakan dan diterapkan. Menurut Galen, Kurikulum adalah mata pelajaran dan bahan pelajaran yang diajarkan guru dan dipelajari siswa.

Mata pelajaran IPS atau Ilmu Pengetahuan Sosial adalah pembelajaran yang diterapkan di setiap jenjang pendidikan di Indonesia, sehubungan dengan itu pembelajaran IPS ini pasti ada di setiap kurikulum yang ada di Indonesia meskipun pada saat ini Indonesia telah mengganti kurikulum sebanyak 3 kali. Tak lain, kurikulum tersebut adalah KTSP atau Kurikulum 2006, Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Tentunya, dalam setiap kurikulum memiliki materi, capaian dan tujuan pembelajaran IPS yang cukup berbeda.

METODE

Dalam penulisan artikel ini menggunakan studi literatur. Studi literatur merupakan serangkaian metode kegiatan mengenai mengumpulkan data Pustaka, membaca, mencatat, dan mengolah bahan dalam penelitian. Peneliti juga menggunakan berbagai sumber jurnal artikel dan buku terkait praktik pendidikan dalam Kurikulum Merdeka Belajar dan Pembelajaran IPS dalam Kurikulum Merdeka . Mesin pencari (search engine) digital seperti; google scholar, researchgate, academia.edu yang peneliti gunakan dalam melakukan penelitian ini.

HASIL DAN PENELITIAN

Kurikulum merupakan “roh” pendidikan yang harus inovatif, dinamis dan teratur, sesuai dengan perkembangan zaman dan kompetensi yang dibutuhkan oleh iptek, masyarakat dan lulusan perguruan tinggi. Dan kurikulum dipandang sebagai tujuan, konteks dan strategi dalam pembelajaran melalui program yang mengembangkan alat atau bahan pembelajaran, interaksi sosial dan teknik pembelajaran yang sistematis di lembaga pendidikan.

Sejatinya, mata pelajaran IPS adalah Lingkungan, Manusia dan Masyarakat. Kami mendukung semangat belajar mandiri dan menekankan aspek kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Agar siswa aktif melalui materi, kegiatan dan proyek pembelajaran, mata pelajaran IPS dalam konteks nasionalisme menjadi penting dan strategis untuk terwujudnya generasi penerus yang berwawasan nasional dan global. Di sisi lain, pembelajaran IPS dapat memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan yang berkaitan dengan manusia, masyarakat dan lingkungan, khususnya dalam bidang pendidikan.  

Perubahan kurikulum memastikan bahwa pembelajaran di sekolah/Madrasah menjadi lebih baik. Oleh karena itu perlu dilakukan perubahan kurikulum. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikburistek) telah menerbitkan pedoman pengembangan kurikulum mandiri yang diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan terkait revitalisasi pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan tahun 2022-2024.

Dalam setiap kurikulum memiliki karakteristik yang berbeda, khususnya untuk mata pelajaran IPS. Dalam kurikulum 2006 bernama IPS, dalam kurikulum 2013 bernama tematik yang dimana IPS terintergrasi dalam pelajaran Bahasa Indonesia, serta dalam Kurikulum Merdeka bernama IPAS yang merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. Dalam hal ini, IPS mempunyai pembaruan dalam kurikulum merdeka.

Maka dari itu, kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan berbagai isi pembelajaran internal yang isinya lebih optimal, memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk membiasakan diri dengan konsep dan memperkuat kompetensinya. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai sumber pengajaran untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dan minat belajar siswa.

Dalam Kurikulum Merdeka Belajar, pemanfaatan teknologi e-learning merupakan pilar baru dalam pembelajaran di sekolah yang membutuhkan kemauan guru dan siswa. Implementasi dan kesiapan kurikulum ini didasarkan pada perkembangan teknologi, namun kesiapan seluruh bagian pendidikan akan diuji, terutama oleh guru IPS yang menggunakan kurikulum untuk belajar mandiri.

Merdeka merupakan proses pembelajaran berbasis proyek yang mengembangkan soft skill dan karakter siswa sesuai profil siswa pancasila. Selain itu, dalam implementasi kurikulum ini dimungkinkan untuk memperdalam pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan literasi dan numerasi, karena pelajaran yang disajikan fokus pada konten yang esensial.

Perubahan kurikulum merupakan salah satu perubahan sistemik yang dapat memperbaiki dan memulihkan pembelajaran. Kurikulum menentukan materi yang akan diajarkan di kelas. Selain itu, kurikulum juga mempengaruhi kecepatan guru dan metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan siswa. Untuk melakukan penyesuaian mata pelajaran IPS, maka IPS diintegrasikan ke dalam IPAS, dimana bahan ajarnya tidak sepenuhnya IPS, tetapi diintegrasikan ke dalam IPA sebagai pelengkap.

Ada juga yang disampaikan dalam kurikulum Merdeka yaitu profil mahasiswa Pancasila, sehingga IPAS juga harus mengikuti topik ini. Melalui pembentukan karakter siswa Pancasila untuk meningkatkan profil siswa, pengembangan karakter siswa dapat dilakukan di kelas dan di kelas hari untuk membantu siswa memahami pengajaran di kelas yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mereka.

Sesuai amanat Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, salah satu tujuan pembelajaran sosial sebagai bagian dari pengembangan rasa kebangsaan adalah untuk memperkuat rasa nasionalisme, yaitu. H. kepekaan dan kesadaran siswa dalam mengenali fenomena lingkungan fisik dan sosial. Sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, profil siswa Pancasila adalah tempat karakter siswa Indonesia harus dikembangkan.

Profil mahasiswa pancasila yang terdiri dari iman dan taqwa pada hakikat yang maha esa dan luhur, kebinekaan global, gotong royong, mandiri, kreatif dan mampu berpikir kritis. Profil siswa Pancasila merupakan salah satu kriteria kelulusan satuan pendidikan, sehingga pencapaian keenam profil tersebut harus terintegrasi sebagai bagian dari proses pembelajaran keilmuan.

Implementasi pembentukan karakter dalam pembelajaran IPAS sekolah dasar pada kurikulum mandiri dapat diwujudkan dengan memadukan nilai-nilai karakter dengan RPP yang dibuat oleh guru yang pelaksanaannya disesuaikan dengan materi pembelajaran IPA. Karena pembelajaran di luar kelas dapat terjadi baik di dalam maupun di luar kelas, hal ini dapat membantu siswa menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Dengan menerapkan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPA dengan kelas dasar, seharusnya siswa mampu mengembangkan karakter yang baik setiap harinya dan tumbuh menjadi warga negara yang bertanggung jawab.  

Kesimpulan

Pembaharuan pembelajaran bertujuan untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran yang sudah dimulai pada kurikulum-kurikulum sebelumnya. Karena itu, pembelajaran paradigma baru pun disertai dengan penyesuaian kurikulum ke Kurikulum Merdeka. Selain itu, struktur kurikulum berbasis konteks satuan pendidikan pun kembali dikuatkan.

Pembelajaran paradigma baru memastikan praktik pembelajaran untuk berpusat pada peserta didik.Pembelajaran IPS dalam kurikulum ini ini didasari tiga hal yaitu berbasis kompetensi, pembelajaran yang fleksibel dan karakter Pancasila.

Saran

Terlepas dari kurikulum apa saja yang sedang diterapkan oleh negara Indonesia, sejatinya pendidikan akan terus berjalanan dan akan menjadi siklus terus menerus yang tidak akan pernah putus. Maka dari itu, bukan hanya tentang kurikulum saja tetapi setiap pihak harus membangun dan membantu kelancaran pendidikan bangsa Indonesia untuk para generasi penerus bangsa terutama dalam mata pelajaran IPS yang tidak kalah penting dalam proses pembelajaran di Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun