Sebagai kelanjutan perbaikan alat pencacah kulit kakao, alat yang dibuat adalah komposter. Komposter dibuat dari drum plastik yang dirangkai dengan pipa-pipa penyangga dan pipa sirkullasi udara. Kulit kakao dan sampah daun kakao diproses dalam komposter untuk dijadikan pupuk kompos dan pupuk cair. Proses pembuatan pupuk cukup sederhana, yaitu dengan memasukkan kulit dan daun dengan diseri semprotran cairan yang dibuat dari molase dan EM4 yang dilarutkan dalam air. Proses pembuatan pupuk membutuhkan waktu 3-4 minggu.
Mesin produksi yang dimiliki oleh Kelompok Tani Makmur adalah proses pengolahan biji kakao basah menjadi kakao kering saja. Untuk itu, program ini akan memberikan pelatihan dan teknologi pengolahan biji kakao menjadi bubuk. Mesin utama yang diperlukan dalam proses pembuatan tersebut adalah mesin pemasta, mesin press lemak kakao, dan mesin penepung. Untuk sementara mesin yang sudah disiapkan adalah mesin penepung. Sedangkan mesin press lemak kakao dan pemasta masih dalam proses pembuatan.
 Â
Pengembangan Tata Kelola Usaha Kelompok Tani Lestari Makmur Â
Kegiatan pengembangan tata kelola Kelompok Tani Lestari Maksur dilakukan dengan pelatihan pengembangan usaha dengan metode Business Model Canvas (BMC). Pelatihan dilakukan bersamaan dengan pelatihan pemasaran online. Pelatihan dilakukan kepada sepuluh anggota kelompok tani. Dengan pelatihan ini diharapkan kelompok Tani Lestari Makmur mampu menyusun pengembangan usaha yang sesuai dengan kapasitas dan potensi yang dimiliki oleh anggota serta sumber daya alam yang tersedia.
Kegiatan selanjutnya adalah pengemasan dan pemasaran bubuk kakao. Sebelum kegiatan tersebut, Kelompok Tani Makdur diberikan pelatihan pengolahan biji kakao menjadi bubuk coklat, Pelatihan dilaksanakan di rumah produksi coklat Kelompok Tani Gondo Arum Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Mojokerto sekaligus menjadi kegiatan banchmarking. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa anggota Kelompok Tani Makmur dengan narasumber adalah praktisi pengolahan coklat. Selain itu, guna mempersiapkan program selanjutnya yaitu pemasaran produk. Tim pengelola pengabdian kepada masyarakat telah membuatkan desain kemasan produk bubuk dan akun-akun marketplace yang akan digunakan untuk media penjualan.Â
Pengelolan kakao menjadi bubuk merupakan sebuah usaha yang memiliki prospek baik. Kakao adalah tanaman yang jika diolah dengan benar akan menghasilkan berbagai macam produk sehingga tidak akan menimbulkan sampah. Kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat memberikan dampak yang baik bagi petani kakao di Kelompom Tani Lestari Makmur. Pendampingan ini telah memberikan lagi semangat dan tujuan konkret pengolahan kakao yang sebelumnya sempat berhenti karena ketidaktahuan cara pengelolahan dan pascaproduksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H