Mohon tunggu...
Dhenik ArieHartiwi
Dhenik ArieHartiwi Mohon Tunggu... Lainnya - Agribisnis - Faperta

Univeristas Jember

Selanjutnya

Tutup

Nature

Serangan Hama Tikus pada Tanaman Padi, Warga Jember Berantas dengan "Rubuha" (Rumah Burung Hantu)

12 Oktober 2020   11:00 Diperbarui: 12 Oktober 2020   11:06 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanaman padi merupakan tanaman pokok yang banyak dikembangkan oleh petani di Indonesia, karena hasil tanaman padi yang berupa beras atau nasi adalah makanan pokok sehari - hari masyarakat Indonesia.

Salah satu nya di provinsi Jawa Timur Kabupaten Jember banyak petani yang melakukan usaha tanaman padi. Menurut data BPS ( Badan Pusat statistika ) Jawa Timur pada tahun 2017 jumlah luas panen untuk tanaman padi 161 640.3 ha dengan produksi sebesar 910 979.0 ton dan produktivitas 56.26 Kw/ha.

Tanaman padi dalam hasil produksi juga dipengaruhi dengan ganggungan ham pada tanaman, banyak ganggungan hama yang menyerang pada tanaman salah satunya adalah hama tikus. Hama tikus sering menyerang padabidang pertanian khususnya menyerang pada tanaman padi. 

Kelompok tani yang berada dalam berbagai daerah sudah sering melakukan pengendalian yang dilakukan agar dapat membasmi hama pada tanaman yang mengganggu salah satunya pada hama tikus pada tanaman padi.

Pengendalian hama tikus dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan gopryokan, menggunakan racun tikus. Para petani diberbagai daerah saat ini telah melakukan beberapa upaya secara ramah lingkungan untuk memberantas hama tikus yang diupayakan dalam jangka waktu yang panjang.

salah satu upaya yang dilakukan oleh warga Kabupaten Jember yaitu dengan cara pemanfaatan hewan burung hantu yang merupakan musuh atau predator dari hama tikus. Upaya tersebut dilakukan dengan mendirikan rumah burung hantu yang biasa disebut dengan “Rubuha”.

Menurut salah satu artikel mengungkapkan Kepala Satgas Proteksi Jember, Jawa Timur, Darmadi mengungkapkan bahwa pada tahun 2012 di Kabupaten Jember telah terjadi serangan hama tikus pada tanaman padi yang cukup parah dan luas. 

"Waktu itu sampai-sampai sawah di Ds Sumberagung, Kec Sumberbaru tidak laku disewakan. Bulan Juni 2013 diadakan gerakan pengendalian tikus dengan berbagai cara. Pihak Kementan melepas 4 pasang burung hantu dan memasang 4 unit rumahnya. Sejak saat itu rumah burung hantu terus bertambah, ada dari petani, kelompok tani, Dinas Pertanian Kabupaten bahkan dari perusahaan swasta," tutur Darmadi. 

Dalam pemberantasan hama tanaman padi digunakannya burung hantu sebagai salah satu cara agar dapat mengatasi hama karena Burung Hantu memiliki kebiasaan makan yang unik.

Tergantung denganukuran mangsa yang tertangkap, Tyto alba dapat menelan denganutuh mangsanya atau dapat membaginya engan ukuran yang lebih kecil sebelum mangsa tersebut ditelan. 

Daging serta bagian yang lunak dari tubuh mangsa akan dicerna, selain itu bulu-bulu dan tulang belulang tidak dicerna oleh burung hantu atau predator ini  kemudian secara berkala dimuntahkan kembali dalam bentuk pellet. Dibandingkan jenis lain, burung ini mempunyai laju metabolisme yang lebih tinggi, sehingga membutuhkan lebih banyak makanan.

Dirjen Tanaman Pangan Suwandi menambahkan seluruh jajaran Kementan dari pusat sampai daerah harus bahu membahu untuk aktif turun membantu petani mengamankan produksi padi dari ancaman serangan hama tikus dan hama lainnya yang mengancam produksi pangan nasional. Sehingga dapat mensejahterakan kehidupan petani padi dengan adanya produksi padi yang tinggi.

Daftar Pustaka :

Hadi M. 2008. Pola aktivitas harian pasangan burung serak jawa (Tyto alba) di sarang kampus psikologi Universitas Diponegoro Tembalang Semarang. Jurnal Bioma. 6(2) : 23-29.

 Pusparini MD, Suratha K. 2018. Efektivitas pengendalian hama tikus pada tanaman pertanian dengan pemanfaatan burung hantu di Desa Wringinrejo Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha. 6(2): 54-63.

Priyambodo S. 1995. Pengendalian Hama Tikus Terpadu. Jakarta : PT. Penebar Swadaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun