Melakukan perencanaan keuangan? Memangnya penting? Perencanaan keuangan akan menjadi suatu kebutuhan di era masyarakat bisnis kita sekarang ini.Â
Di Eropa dan Amerika, orang sudah terlalu sibuk oleh pekerjaan mereka pada usia produktif guna mendapatkan penghasilan, sehingga tidak memiliki waktu lagi untuk memikirkan serta merencanakan keuangan yang telah mereka kumpulkan dengan bekerja keras.Â
Masyarakat Eropa dan Amerika telah semakin menyadari arti pentingnya sebuah perencanaan keuangan sehingga bisa mencapai cita-cita dan tujuan hidup yang sudah ditetapkan.Â
Tren ini pun akan sampai ke masyarakat Asia dan khususnya masyarakat Indonesia yang mulai mengalami perkembangan pada sektor bisnisnya. Sampai peristiwa ini terjadi, maka kebutuhan akan tenaga perencana keuangan sudah pasti akan dibutuhkan.
Mengapa Perencana Keuangan?
Perencana keuangan pada dasarnya adalah seorang ahli yang membantu kliennya untuk mencapai tujuan hidup melalui manajemen keuangan secara terencana.Â
Misalnya, mengenai manajemen keuangan untuk tujuan dana pendidikan, dana pensiun, investasi, dan lain sebagainya. Tidak ada sesuatu yang pasti selain dari ketidakpastian itu sendiri.Â
Peribahasa ini sangatlah tepat untuk dijadikan latar belakang mengapa setiap orang membutuhkan perencanaan keuangan dalam rangka mencapai tujuan hidupnya masing-masing.Â
Seperti dokter yang kita butuhkan ketika kita sakit, kita membutuhkan perencana keuangan sebagai dokter saat keadaan keuangan kita sedang memburuk. Karena kita tidak tahu bagaimana caranya mengelola keuangan, maka kita membutuhkan seorang yang ahli di bidang perencana keuangan.
Benarkah perencana keuangan ini menjadi solusi bagi klien untuk permasalahan keuangannya? Jangan pernah terjebak dengan pertanyaan tersebut. Perencana keuangan bukanlah kartu truf yang dapat mengubah keuangan klien menjadi sehat seketika dari keadaan sebelumnya yang mengalami permasalahan financial.Â
Layaknya seorang dokter yang memeriksa dan memberikan hasil diagnosis, seorang perencana keuangan hanya memberikan advice sesuai dengan hasil analisis mereka berdasarkan data yang klien berikan dengan prosedur tahapan perencanaan keuangan. Jadi sebenarnya, data klien sendirilah yang berbicara kepada klien tersebut. Apakah klien akan melakukan tindakan seperti yang disarankan oleh dokter atau perencana keuangan? Semua keputusan kembali lagi kepada klien.