Dahulu, saat masih mengenakan celana abu-abuku.
Wanita yang aku pandang di setiap lorong kelasku,
Berpakaian santun dan lembut tutur katanya,
Serta cara dia menunduk saat lawan jenisnya menyapanya.
Sungguh sosok yang muslimah, anggun dan menjaga auratnya.
Â
Salahkah aku jika jatuh hati padanya,
Salahkah aku jika terpikat olehnya,
Salahkah aku jika ingin menghalalkannya (walau hanya niat).
 Dan ketika celana abu-abuku berubah menjadi celana jeans gombrongku.
Aku melihat wanita itu lagi,
Wanita yang dulu selalu dibalut dengan pakaian yang tertutup.
Â
Sungguh aku terkejut,
Bukan karena disaat aku tau dia satu akademi denganku,
Tapi karena disaat aku melihat dia mengenakan pakaian yang seperti kurang bahan,
Seperti dress tanpa lengan, betisnya yang diumbar-umbar, kaki yang memakai hak tinggi.
Â
Begitu cepatnya perubahan itu,
Sungguh aku belum bisa percaya dengan apa yang aku lihat saat hari itu.
Rasa simpati yang dulu pernah aku rasakan seperti hilang begitu saja,
hilang bersama kenangan abu-abuku.
Â
Aku merindukan sosok muslimahmu..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H