DHENASTI KHEISA SAVANA/191241025
KESEHATAN MASYARAKATÂ
UNIVERSITAS AIRLANGGAÂ
Sejarah kesehatan masyarakat di Indonesia menggambarkan perjalanan panjang dari sistem kesehatan yang sangat terbatas pada masa penjajahan hingga upaya kontemporer untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat di seluruh negeri. Pada masa penjajahan Belanda, sistem kesehatan lebih fokus pada kepentingan kolonial, dengan perhatian terbatas diberikan kepada kesehatan penduduk pribumi.Â
Selama periode ini, upaya kesehatan cenderung terbatas pada pengendalian penyakit menular yang mempengaruhi para pejabat kolonial dan pekerja asing, sementara pelayanan kesehatan untuk penduduk lokal sering kali kurang memadai. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pemerintah berupaya untuk membangun sistem kesehatan yang lebih inklusif.
Â
Pasca kemerdekaan, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam membangun sistem kesehatan yang inklusif dan efektif. Pemerintah baru menyadari pentingnya kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional. Pada awal 1950-an, pemerintah membentuk Departemen Kesehatan dan mulai melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, termasuk program imunisasi dan pencegahan penyakit. Langkah-langkah ini bertujuan untuk menangani masalah kesehatan seperti malnutrisi dan penyakit menular yang merajalela. Pada tahun 1960-an, pemerintah Indonesia memperluas upaya kesehatan dengan mendirikan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di berbagai daerah.
Â
Puskesmas dirancang untuk menyediakan layanan kesehatan dasar di tingkat lokal dan memperluas jangkauan pelayanan kesehatan ke masyarakat pedesaan yang sebelumnya kurang terlayani. Pendekatan ini menandai pergeseran menuju sistem kesehatan yang lebih terdesentralisasi dan berbasis komunitas, dengan fokus pada pencegahan penyakit dan promosi kesehatan di tingkat lokal.Â
Memasuki tahun 1980-an dan 1990-an, Indonesia mengalami reformasi kesehatan yang lebih mendalam dengan fokus pada pendekatan kesehatan masyarakat yang lebih komprehensif. Program Keluarga Berencana, yang diluncurkan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kualitas hidup, menjadi salah satu pilar utama dari strategi kesehatan pemerintah.
Â
Selain itu, penekanan pada pencegahan penyakit dan promosi kesehatan juga semakin ditekankan, menggantikan pendekatan yang sebelumnya lebih reaktif terhadap penyakit. Abad ke-21 menghadirkan tantangan kesehatan yang lebih kompleks, termasuk penyakit menular dan tidak menular seperti diabetes dan hipertensi.Â
Pandemi COVID-19 yang dimulai pada tahun 2020 menambah lapisan tantangan baru, mengungkapkan ketidaksetaraan dalam sistem kesehatan dan mempertegas kebutuhan untuk reformasi lebih lanjut. Selama pandemi, pemerintah Indonesia meluncurkan program vaksinasi massal dan memperkuat infrastruktur kesehatan untuk mengatasi krisis kesehatan.
Â
Kesimpulannya sejarah kesehatan masyarakat di Indonesia menunjukkan perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan dan kemajuan. Dari sistem kesehatan yang terbatas pada masa penjajahan hingga upaya kontemporer untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat, Indonesia telah mengalami transformasi signifikan dalam sistem kesehatannya.Â
Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat telah dilakukan sejak zaman kolonial, namun masih banyak tantangan yang harus diatasi. Ke depan, diperlukan upaya yang lebih komprehensif dan terintegrasi untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan akses layanan kesehatan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya hidup sehat.
KATA KUNCI: Inklusifitas, Puskesmas, Reformasi Kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Sianturi, E., Pardosi, M. dan Surbakti, E., 2019. Kesehatan masyarakat . Zifatama Jawara.
Suwarjana, IK, 2016. Statistik kesehatan . Penerbit Andi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H