Mohon tunggu...
Dhena Aldhalia
Dhena Aldhalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan 2019 Universitas Lambung Mangkurat

TMI: MBTI aku INTJ, tidak terlalu suka keramaian, dan suka baca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

A Day In The Life as Mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Inbound Universitas Jember: Belajar Membatik di Batik Karimata Jember

20 Oktober 2022   13:51 Diperbarui: 21 Oktober 2022   16:13 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pola Batik di atas kerta roti (Dokpri)

Langkah ketiga ketika proses penjiplakan pola ialah membatik menggunakan alat canting dan malam (bahan untuk menggambar pola di atas kain). Canting sendiri terdapat 3 (tiga) jenis, pertama, ialah Cecek atau bintik, digunakan untuk menggambar bintik-bintik atau titik halus, kedua, Isen hasil tulisan yang dihasilkan agak lebih halus dan biasanya digunakan untuk menggambar tulang daun, ketiga, ialah Klowong yang digunakan untuk menggambar pinggiran yang lebih tebal (garisnya). 

Pada proses menggambar menggunakan canting tidak semudah yang dibayangkan, karena malam dan canting yang digunakan sehingga harus hati-hati ketika menuliskannya di atas kain yang dipegang menggunakan telapak tangan yang cengkungkan agar tidak mengenai kulit. Proses menggambar pola menggunakan canting dan pola ini juga harus diperlukan kesabaran, kehati-hatian dan ketenangan agar pola yang digambar rapi dan dan juga tidak terputus-putus, sehingga pada proses pewarnaannya nanti, tidak ada warna yang tercampur. Untuk pengerjaann menulis batik ini sendiri bagi pekerja yang telah terbiasa menghabiskan waktu sekitar 1 hari.

Setelah proses mencanting telah selesai, maka langkah selanjutnya ialah proses mewarnai. Pewarna yang digunakan di rumah produksi ini ialah menggunakan warna sintesis yang dibeli langsung pula di Solo. Warna yang dibeli merupakan warna-warna primer, sehingga ketika ingin mewarnai batik, amka biasanya warna akan disesuaikan sendiri, karena pewarna sintesis yang ada hanya warna-warna dasar. Pada proses pewarnaan ini sendiri tidak lebih mudah dari proses sebelumnya, sebab dalam mewarna batik sendiri terdapat tekniknya sendiri sebab warna yang dihasilkan ketika kain kering nanti ditentukan saat pewarnaan. Pewarnaan harus dilakukan dengan tebal, akan tetapi jangan sampai membuat warna tembus ke bagian belakang dan menetes (terlalu basah) kemudian dikeringkan.

proses mewarnai batik (Dokpri)
proses mewarnai batik (Dokpri)

Setelah proses wewarnai menggunakan kuas dan kain telah kering, maka untuk meluruhkan atau melepaskan malam, proses berikutnya ialah ngelorot, yakni perendaman kain batik ke air mendidih dengan tujuan untuk membersihkan malam. Setelah proses ngelorot selesai maka kain dijemur, akan tetapi proses penjemuran tidak dilakukan di bawah matahari langsung, sehingga penjemuran tetap dilakukan di tempat yang teduh. Dan proses yang terakhir ialah proses yang terakhir ialah melakukan pencelupan ke cairan waterglass, hal ini dilakukan dengan tujuan agar warna tidak menjadi luntur. Setelah proses yang dilakukan kurang lebih memakan waktu 3 hari, maka kain bati tulis Karimata Khas Jember telah siap di pasarkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun