Mohon tunggu...
Dhena Aldhalia
Dhena Aldhalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan 2019 Universitas Lambung Mangkurat

TMI: MBTI aku INTJ, tidak terlalu suka keramaian, dan suka baca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Desa Wisata Membangkitkan Desa Kemiri Kecamatan Panti Kabupaten Jember

3 Oktober 2022   11:46 Diperbarui: 3 Oktober 2022   12:20 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap hari Sabtu dan Minggu, cafe Sawah juga menawarkan Live Musik hingga pukul 16.00 WIB. Setelah disambut dengan hangat serta seduhan sereh yang wangi serta makanan jadul singkong goreng dan pisang rebus, kami di ajak untuk mengunjungi salah satu destinasi yang terkenal lainnya di Desa Kemiri, yaitu JCC (Jember Coffe Center).

Makan Singkong Goreng/dokpri
Makan Singkong Goreng/dokpri

Melewati persawahan dan ladang masyarakat, kami juga melewati Kali Putih yaitu kali yang pada tahun 2006 meluap dan mengakibatkan banjir bandang. Pada saat kami melewati sungai tersebut, kali sedang surut dan terlihat banyak sekali bebatuan dan ada yang menarik perhatian kami semua, yakni pada sisi seberang terdapat batu gunung yang sangat besar. Menurut penuturan Mas Ilham, batu tersebut ialah batu yang terbawa saat banjir bandang dan hingga sekarang masyarakat sering memberikan persembahan dengan keyakinan agar dijauhkan dari kejadian yang dulu.

Menyebrangi Kali Putih/dokpri
Menyebrangi Kali Putih/dokpri

Setelah melewati kali, kami masuk ke pesantren dan jalan sebentar di jalan permukiman warga sebelum akhirnya sampai ke JCC atau Jember Coffe Center. Mas Dicky, sebagai pengelola JCC menyebutkan bahwa JCC sebenarnya sebagai wadah pengelolaan kopi, akan tetapi saat ini telah berkembang sebagai tempat edukasi dan pusat pengelolaan kopi masyarakat Desa serta menjadi cafe yang mana hal ini sebagai sarana penarik minat wisatawan untuk berkunjung.

dokpri
dokpri

Cafe yang berada di gunung, JCC menawarkan pemandangan yang luar biasa bagi penikmat kopi untuk menikmati seduhan kopi dari barista yang telah memiliki sertifikat. Hamparan persawahan dan gunung serta susana asri dan sejuk yang ditawarkan menjadi nilai potensial bagi JCC. Pada kesempatan tersebut kami diberitahukan pengetahuan terkait kopi, seperti di Indonesia terdapat 3 jenis kopi, yakni robusta, arabika dan liberka. 

Perbedaan ketiga jenis kopi tersebut, seperti kopi robusta yang bijinya lebih besar atau kopi liberka yang memiliki garis tengah biji berwarna putih serta berkesempatan langsung untuk mencicipi olahan kopi serta belajar membuat latte art bersama barista. Pengalaman ini benar-benar pengalaman yang luar biasa bagi saya yang menyukai kopi, khusunya kopi arabika. Ada teman-teman penikmat kopi juga di sini?

Suasana Kafe JCC/dokpri
Suasana Kafe JCC/dokpri

   

Latte Art/dokpri
Latte Art/dokpri

Setelah mengunjungi JCC, kami diajak ke tempat budidaya anggrek, ada banyak jenis anggrek yang dibudidayakan. Akan tetapi, saya sendiri salah fokus dengan kehadiran kucing berbulu putih dengan mata sebiru langit yang menyambut kedatangan kami. Tidak terlalu lama kami berkeliling di tempat budidaya anggrek karena sudah waktunya makan siang, sehingga kami langsung kembali ke Cafe Sawah untuk menikmati makan siang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun