Mohon tunggu...
Dhellam Dhellam
Dhellam Dhellam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan penyiaran Islam Uin K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan

Saya adalah mahasiswa UIN K.H abdurrahman Wahid Pekalongan jurusan Komunikasi dan penyiaran Islam Hobisaya traveling dan juga berenanang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Uang Panas Pilkada Mematikan

4 Desember 2024   16:47 Diperbarui: 4 Desember 2024   16:59 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Pilkada kali ini, kasus uang panas kembali mencuat di berbagai daerah. Uang panas atau biasa yang biasa disebut serangan fajar ini seringkali menjadi momok dalam kontestasi politik ini membuat masyarakat bertanya-tanya tentang sejauh mana integritas calon pemimpin yang mereka pilih.Di beberapa daerah, kasus uang panas terungkap dengan modus yang berbeda-beda. 

Mulai dari pembagian uang tunai kepada pemilih di tempat pemungutan suara hingga penyalahgunaan anggaran untuk membiayai kampanye. Hal ini membuat proses demokrasi menjadi tercoreng oleh tindakan-tindakan curang dalam mencari dukungan suara.

Kasus uang panas ini juga menjadi sorotan karena kerap kali melibatkan pejabat terkait yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat. Hal ini menunjukkan betapa rendahnya moralitas dalam berpolitik di Indonesia.

Masyarakat diharapkan untuk lebih waspada dalam menyikapi tawaran uang dalam Pilkada. Karena uang panas bukanlah jaminan bagi kebaikan calon pemimpin yang mereka pilih. Sebagai warga negara yang cerdas, kita harus mampu memilih pemimpin berdasarkan integritas, visi, dan program kerja yang jelas untuk kemajuan daerah kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun