Pada Pilkada kali ini, kasus uang panas kembali mencuat di berbagai daerah. Uang panas atau biasa yang biasa disebut serangan fajar ini seringkali menjadi momok dalam kontestasi politik ini membuat masyarakat bertanya-tanya tentang sejauh mana integritas calon pemimpin yang mereka pilih.Di beberapa daerah, kasus uang panas terungkap dengan modus yang berbeda-beda.Â
Mulai dari pembagian uang tunai kepada pemilih di tempat pemungutan suara hingga penyalahgunaan anggaran untuk membiayai kampanye. Hal ini membuat proses demokrasi menjadi tercoreng oleh tindakan-tindakan curang dalam mencari dukungan suara.
Kasus uang panas ini juga menjadi sorotan karena kerap kali melibatkan pejabat terkait yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat. Hal ini menunjukkan betapa rendahnya moralitas dalam berpolitik di Indonesia.
Masyarakat diharapkan untuk lebih waspada dalam menyikapi tawaran uang dalam Pilkada. Karena uang panas bukanlah jaminan bagi kebaikan calon pemimpin yang mereka pilih. Sebagai warga negara yang cerdas, kita harus mampu memilih pemimpin berdasarkan integritas, visi, dan program kerja yang jelas untuk kemajuan daerah kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H