Kesehatan adalah salah satu hak dasar manusia yang dijamin dalam berbagai peraturan dan undang-undang. Seperti yang tertera pada DUHAM Pasal 25 "Setiap orang berhak atas taraf kehidupan yang memadai untuk kesehatan, kesejahteraan dirinya sendiri dan keluarganya. Didalamnya, termasuk hak atas sandang, pangan, papan dan termasuk hak atas pelayanan kesehatan serta pelayanan sosial yang diperlukan". Hal ini juga tertera pada Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 28H. "Di dalam kontitusi kita pasal 28 H no. 3 menyebutkan bahwa setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat. Inilah yang menjadi dasar mengapa hak atas kesehatan merupakan Hak Asasi Manusia". Namun, meskipun ada komitmen terhadap hak ini, kenyataannya tidak semua orang di Indonesia dapat menikmati hak kesehatan secara merata. Terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil, di mana akses terhadap fasilitas kesehatan sangat terbatas.
Ketimpangan Akses Kesehatan di Daerah Terpencil
Daerah terpencil biasanya jauh dari pusat-pusat kota dan memiliki infrastruktur dan lingkungan yang tidak mendukung. Kesenjangan ini semakin terlihat di banyak negara, terutama di pedalaman Indonesia. Orang-orang di sana sering kali harus menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan layanan kesehatan dasar, bahkan untuk mendapatkan obat-obatan yang sangat dibutuhkan. Sebaliknya, sumber daya medis di daerah terpencil sangat terbatas. Fasilitas kesehatan seperti puskesmas atau klinik seringkali tidak memiliki layanan yang cukup atau sama sekali tidak ada. Hal ini menyebabkan tingkat kesehatan yang lebih rendah, angka kematian ibu dan anak yang lebih tinggi, dan lebih banyak penyakit menular.
Apa yang Hilang?
Ketika berbicara tentang "hak kesehatan" di daerah terpencil, ada beberapa hal penting yang hilang atau belum terpenuhi. Beberapa di antaranya adalah:
Akses Infrastruktur ke Fasilitas Kesehatan
Akses jalan yang mudah dan cepat ke fasilitas kesehatan adalah salah satu hal utama yang hilang. Seringkali, masyarakat di daerah terpencil harus menempuh perjalanan berjam-jam hanya untuk mencapai puskesmas atau rumah sakit terdekat. Jalanan yang rusak, minimnya sarana transportasi, dan keterbatasan waktu sering kali menjadi hambatan besar untuk mendapatkan pengobatan yang tepat waktu.Ketersediaan Tenaga Medis yang Memadai
Kekurangan tenaga medis adalah masalah utama di banyak daerah terpencil. Banyak dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya menolak bertugas di daerah terpencil karena fasilitas yang terbatas dan kondisi yang kurang mendukung. Akibatnya, masyarakat yang tinggal di daerah-daerah tersebut seringkali hanya mengandalkan tenaga medis yang serba terbatas atau bahkan tidak terlatih untuk menangani kondisi medis yang kompleks.Kurangnya Edukasi Kesehatan
Edukasi kesehatan juga menjadi hal yang sering dilupakan di daerah terpencil. Masyarakat yang tinggal jauh dari pusat informasi dan kurangnya akses terhadap media seringkali tidak mendapatkan pengetahuan yang memadai mengenai pencegahan penyakit, pola hidup sehat atau cara merawat kesehatan dasar. Hal ini menyebabkan peningkatan angka penyakit yang bisa dicegah dengan cara yang sederhana.Fasilitas Kesehatan yang Terbatas
Fasilitas kesehatan di daerah terpencil seringkali tidak memiliki alat medis yang memadai, obat-obatan yang cukup, atau fasilitas rumah sakit yang cukup. Rumah sakit dan puskesmas sering kekurangan kebutuhan dasar seperti obat-obatan, peralatan medis, atau bahkan tempat tidur pasien. Banyak pasien yang akhirnya harus dirujuk ke rumah sakit di kota besar yang jaraknya jauh dan memerlukan biaya transportasi yang besar.
Solusi dan Langkah Perbaikan
Untuk mengatasi kekurangan dalam hak kesehatan di daerah terpencil, diperlukan pendekatan yang holistik dan terintegrasi, yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Beberapa solusi yang dapat diterapkan antara lain:
Peningkatan Fasilitas Kesehatan
Pemerintah harus memastikan bahwa fasilitas kesehatan di daerah terpencil dilengkapi dengan peralatan medis yang memadai dan cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Ini termasuk perbaikan jalan dan peningkatan transportasi untuk mempermudah akses ke fasilitas kesehatan.Pengiriman Tenaga Medis ke Daerah Terpencil
Program pemerintah yang mendorong tenaga medis untuk bertugas di daerah terpencil dengan memberikan insentif yang menarik bisa menjadi solusi. Selain itu, pelatihan bagi tenaga medis lokal untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar juga penting untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan.Edukasi Kesehatan dan Pendidikan
Mengedukasi masyarakat di daerah terpencil tentang pentingnya kesehatan dan bagaimana menjaga pola hidup sehat dapat membantu mencegah penyakit. Penyuluhan bisa di lakukan secara langsung atau dengan memanfaatkan teknologi dan media yang ada.Perbaikan Akses Infrastruktur
Adanya perbaikan akses jalan yang memadai di daerah terpencil akan sangat membantu bagi kehidupan masyarakat setempat. Mudah dan cepatnya akses jalan menuju fasilitas kesehatan ini menjadi poin penting sebagai hak yang harus dimiliki oleh masyarakat. Akses infrastruktur yang baik bukan hanya tergolong sebagai Hak Dasar Kesehatan tapi Hak sebagai warga negara untuk mendapatkan pemerataan akses wilayah.Â
Oleh karena itu, hak kesehatan adalah hak dasar yang tidak boleh dipisahkan dari hak asasi manusia lainnya. Namun, kenyataan di daerah terpencil menunjukkan adanya ketimpangan besar dalam akses terhadap layanan kesehatan yang memadai. Masyarakat yang tinggal di daerah terpencil sering kali kehilangan hak mereka untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang layak, yang seharusnya di jamin oleh negara. Sehingga, penting untuk segera mengambil langkah-langkah nyata guna memastikan bahwa hak kesehatan mereka di hormati dan di penuhi. Jika tidak, ketimpangan ini akan terus memburuk dan banyak nyawa akan hilang sia-sia hanya karena kesulitan mengakses layanan kesehatan yang seharusnya mereka dapatkan.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI