Hmmm,,, rasanya aku malu
Melihat dirinya tersipu tersapu kenangan menahun
Diriku, hembusan angin dahan damar
Terselipnya seorang penyamar
"Mas, hinggapi saja rindumu dan sendumu itu"
Melaju dalam kecepatan di antara kerumunan kendaraan jalan
Sudah,, bukankah semua ini hanya mimpi
Bukankah kita tak lebih pelaku drama kehidupan nya Sang Maha
Cukup sujudku dan syukur kita sebagai  penawar sepi
Bukankah yang terjadi itu hanya sebuah rasa yang pernah ada
Melupakan memang sulit namun memelihara yang tak dapat diraih itu lebih sakit. Katanya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!