Mohon tunggu...
danang kristianto
danang kristianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang biasa yang hobi membaca dan menulis.

freelancer, menatap dunia lebih apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mari Kenali dan Cegah Stunting

21 Januari 2020   06:30 Diperbarui: 21 Januari 2020   10:32 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasar kurva pertumbuhan yang dibuat oleh Badan kesehatan Dunia (WHO), ternyata Indonesia menempati urutan ke tiga daftar negara dengan jumlah stunting terbanyak di Asia Tenggara pada tahun 2018. Walaupun kini kondisi tersebut berangsur membaik namun nyatanya masih ada 3 dari 10 balita Indonesia yang mengalami stunting.

Stunting merupakan suatu kondisi ketika pertumbuhan anak lebih pendek dibanding dengan anak -- anak lain seusianya. Stunting terjadi karena kurangnya asupan gizi pada anak dalam 1000 hari pertama kehidupan, tepatnya semenjak anak masih dalam kandungan hingga berusia 2 tahun. Salah satu penyebab stunting adalah kurangnya asupan protein.

Dr. dr. Damayanti R Sjarif, Sp.A (K)., Seorang Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik FKUI/RSCM menerangkan bahwa. "Stunting bukan hanya soal tubuh yang pendek. Anak stunting memiliki potensi 4 kali lebih mudah meninggal, dan IQ -- nya turun 11 point."

Sekitar lima persen gangguan pertumbuhan disebabkan kondisi medis (Faktor patologi) semisal penyakit kronis, hingga penyakit endoktrin atau kelainan hormon. Sedang stunting sendiri merupakan salah satu jenis gangguan pertumbuhan dalam kategori gagal tumbuh yang berbeda dari jenis lain.

Pencegahan stunting pada anak dapat dilakukan pada 1000 hari pertama kehidupan anak. Oleh sebab itu maka, peran Ibu dalam menyiapkan MPASI ( makanan pelengkap air susu ibu ) sangat perlu diperhatikan ya.

Berikut daftar makanan yang bisa dijadikan pilihan makanan sehat pendamping ASI.

1. Mozzarella

Dok. Pigo Pizza Goreng
Dok. Pigo Pizza Goreng
Mozzarella mengandung vitamin yang larut dalam lemak seperti A, D, dan E. Vitamin ini penting untuk pertumbuhan tulang, penyerapan kalsium dan perlindungan membrane sel. Jadi untuk ibu dalam masa menyusui bisa mengkonsumsi ini terutama di 1000 hari pertama masa menyusui agar anak terminimalisir terkena stunting.

2. Daging sapi

Dok. Pigo Pizza Goreng
Dok. Pigo Pizza Goreng
    Daging sapi dipercaya dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Hormon insulin ini memungkinkan tubuh mengubah glukosa menjadi energi, sehingga membantu memberi daya tahan tubuh lebih kuat. Daging sapi juga merupakan sumber vitamin B kompleks serta antioksidan. Pada masa kehamilan sampai pada menyusui apabila kekurangan vitamin B kompleks beresiko terhadap anak lahir cacat sehingga mengganggu masa pertumbuhan.

3. Ikan Tuna

Dok. Pigo Pizza Goreng
Dok. Pigo Pizza Goreng
Ikan tuna memiliki jumlah protein besar yakni 24 -- 30 gram per 85 gram. Protein yang lengkap ini dapat menjaga jaringan tubuh untuk berfungsi dengan baik. Mulai dari pembentukan hormon, enzim, kolagen, antibody, hingga menjaga jaringan otot di dalam tubuh.

   Selain Protein, ikan tuna juga kaya akan kandungan mineral.

  • Mineral magnesium, mineral ini dibutuhkan oleh lebih dari 300 reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh. Mineral ini juga membantu kesehatan saraf, otot, menjaga detak jantung tetap stabil, membantu menguatkan jaringan tulang, dan juga mengatur pelepasan gula darah.
  • Mineral selenium, mineral ini jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh sangat sedikit namun memiliki fungsi sangat besar. Terutama dalam mencegah sekaligus menangkal radikal bebas yang dapat merusak pernafasan serta gangguan pertumbuhan.
  • Mineral fosfor, Sebanyak 85 persen fosfor ditemukan ada dalam tulang dan gigi. Bersama dengan kalsium, fosfor akan membentuk struktur dan kekuatan tulang.

4. Jamur

Dok. Pigo Pizza Goreng
Dok. Pigo Pizza Goreng
Menurut Health Line, jamur memang rendah kalori namun kaya akan protein, serat, dan vitamin serta mineral. Kandungan kalsium, vitamin D, tembaga dan fosfor sangat penting untuk menghasilkan pertumbuhan dan pertahanan tulang yang kuat. Mineral fosfor berperan penting dalam kesehatan tulang, meningkatkan kepadatan tulang, dan menjaga tulang agar tidak rapuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun