Berdasar kurva pertumbuhan yang dibuat oleh Badan kesehatan Dunia (WHO), ternyata Indonesia menempati urutan ke tiga daftar negara dengan jumlah stunting terbanyak di Asia Tenggara pada tahun 2018. Walaupun kini kondisi tersebut berangsur membaik namun nyatanya masih ada 3 dari 10 balita Indonesia yang mengalami stunting.
Stunting merupakan suatu kondisi ketika pertumbuhan anak lebih pendek dibanding dengan anak -- anak lain seusianya. Stunting terjadi karena kurangnya asupan gizi pada anak dalam 1000 hari pertama kehidupan, tepatnya semenjak anak masih dalam kandungan hingga berusia 2 tahun. Salah satu penyebab stunting adalah kurangnya asupan protein.
Dr. dr. Damayanti R Sjarif, Sp.A (K)., Seorang Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik FKUI/RSCM menerangkan bahwa. "Stunting bukan hanya soal tubuh yang pendek. Anak stunting memiliki potensi 4 kali lebih mudah meninggal, dan IQ -- nya turun 11 point."
Sekitar lima persen gangguan pertumbuhan disebabkan kondisi medis (Faktor patologi) semisal penyakit kronis, hingga penyakit endoktrin atau kelainan hormon. Sedang stunting sendiri merupakan salah satu jenis gangguan pertumbuhan dalam kategori gagal tumbuh yang berbeda dari jenis lain.
Pencegahan stunting pada anak dapat dilakukan pada 1000 hari pertama kehidupan anak. Oleh sebab itu maka, peran Ibu dalam menyiapkan MPASI ( makanan pelengkap air susu ibu ) sangat perlu diperhatikan ya.
Berikut daftar makanan yang bisa dijadikan pilihan makanan sehat pendamping ASI.
1. Mozzarella
2. Daging sapi
3. Ikan Tuna