Mohon tunggu...
Dheka EstiRahayu
Dheka EstiRahayu Mohon Tunggu... Teknisi - Engineer - Mahasiswa Magister Teknik Kimia

Research and Development Automotive Product and Testing, NVH Material Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjaga Lingkungan dengan Metode Adsorpsi : Teknologi Ramah Lingkungan dalam Perspektif Islam Berkemajuan

30 Desember 2024   22:00 Diperbarui: 15 Januari 2025   09:03 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Dheka E. Rahayu

Magister Teknik Kimia - Fakultas Teknologi Industri - Universitas Ahmad Dahlan



Air adalah sumber kehidupan yang sangat vital bagi makhluk hidup. Namun, meningkatnya limbah industri yang tidak diolah dengan baik telah mencemari sumber air bersih di banyak tempat. Polusi air menjadi salah satu ancaman terbesar bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Dalam konteks ini, teknologi pengolahan limbah, khususnya metode adsorpsi, muncul sebagai solusi yang efektif dan ramah lingkungan. Uniknya, metode ini juga selaras dengan prinsip Islam Berkemajuan yang menekankan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi untuk menjaga kelestarian alam.


Apa itu Metode Adsorpsi?

Metode adsorpsi adalah teknik pemurnian yang memanfaatkan kemampuan material tertentu (adsorben) untuk menarik dan menahan polutan di permukaannya. Proses ini bisa menghilangkan berbagai jenis polutan, mulai dari logam berat seperti kromium dan kadmium hingga senyawa organik berbahaya. Bahan-bahan seperti kulit nanas, sekam padi, dan limbah organik lainnya dapat digunakan sebagai adsorben, membuat metode ini hemat energi, murah, dan ramah lingkungan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorpsi dapat menghilangkan hingga 100% polutan tertentu. Sebagai contoh, kulit nanas mampu menyerap 99,19% kromium, dan sekam padi efektif menghilangkan 98% nikel dari air limbah. Efisiensi ini menjadikan adsorpsi sebagai salah satu teknologi unggulan dalam pengelolaan limbah industri.

Perspektif Islam: Tanggung Jawab terhadap Lingkungan

Dalam ajaran Islam, menjaga keseimbangan alam adalah kewajiban setiap individu. Al-Qur'an mengingatkan manusia untuk tidak merusak bumi setelah diperbaiki (QS Al-A'raf: 56). Prinsip ini sejalan dengan visi Islam Berkemajuan yang diusung Muhammadiyah, yaitu mendorong umat Islam untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.

Metode adsorpsi mencerminkan nilai-nilai tersebut. Dengan memanfaatkan limbah untuk membersihkan polutan, teknologi ini tidak hanya menawarkan solusi teknis tetapi juga mendukung prinsip keberlanjutan. Ini adalah wujud nyata dari upaya manusia menjaga amanah sebagai khalifah yang bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.

Keunggulan Metode Adsorpsi dalam Pengelolaan Limbah

  • Efisiensi Tinggi: Dapat menghilangkan berbagai jenis polutan, baik organik maupun anorganik.
  • Ramah Lingkungan: Tidak membutuhkan bahan kimia tambahan dan hemat energi.
  • Pemanfaatan Limbah: Bahan adsorben bisa berasal dari limbah organik, sehingga membantu pengelolaan limbah lainnya.

Namun, tantangan tetap ada, seperti kebutuhan uji coba pada skala besar dan pengembangan adsorben yang lebih ekonomis. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional.

Mengintegrasikan Sains dan Keislaman

Metode adsorpsi tidak hanya menjadi solusi teknis tetapi juga mencerminkan nilai-nilai Islam yang menekankan keseimbangan antara manusia, alam, dan teknologi. Dalam pandangan Islam Berkemajuan, inovasi seperti ini adalah bentuk ibadah dan implementasi dari konsep maslahah (kebaikan bersama). Dengan menjaga lingkungan, kita tidak hanya melestarikan alam tetapi juga mempersiapkan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Penutup

Metode adsorpsi adalah contoh sempurna bagaimana teknologi modern dapat beriringan dengan nilai-nilai agama. Dalam Islam Berkemajuan, tanggung jawab kita sebagai khalifah di bumi bukan hanya soal mengatasi masalah lingkungan tetapi juga tentang mewujudkan harmoni antara manusia dan alam. Dengan terus mengembangkan teknologi ini, kita tidak hanya menjawab tantangan pencemaran air tetapi juga menunjukkan komitmen kita terhadap prinsip keberlanjutan dan spiritualitas yang lebih mendalam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun