Mempertahankan budaya lokal menjadi tantangan tersendiri pada massa ini, banyaknya budaya yang masuk ke Indonesia secara tidak langsung mengeser budaya tradisional yang ada  terutama pada generasi muda, mudahnya informasi yang diperoleh pada massa global jika tidak dimamfaatkan secara bijaksana akan menyebabkan hilangnya Budaya Lokal di berbagai daerah yang menjadi ciri khas Bangsa yang kaya kan budaya seperti di Indonesia.
Budaya yang beragam seperti tarian daerah maupun pakaian tradisonal sudah menjadi hal yang tidak begitu menarik untuk menjadi style generasi muda, sehingga budayawan dan kelompok yang masih peduli berupaya keras untuk mempertahankan budaya Indonesia ini sehingga tidak hilang di telan zaman.
Di Jambi sendiri budaya berpakaian perempuan menjadi ciri khas dari masa kemasa. Tekuluk jambi salah satunya yang menjadi merupakan simbol budaya dan kecantikan bagi perempuan dalam kehidupan sehari -- hari, Tekuluk adalah kain panjang yang digunakan untuk menutupi kepala perempuan mengantikan jilbab ada beberapa sebutan di Jambi Tengkuluk dan Tekuluk tapi mempunyai makna yang sama, sebagian besar tekuluk mengunakan motif Batik tapi di beberapa daerah juga ada yang bercorak lain, dalam pengunaan tekuluk sendiri tidak bisa sembarangan karena akan menjadi persepsi lain bagi orang yang memandang. Seperti pengunaan tekuluk untuk wanita yang sudah bersuami pemakaian tekuluk harus menjuntai kearah kanan sedangkan untuk yang belum menikah tekuluk menjuntai kesebelah kiri.
Untuk tetap melestarikan Budaya ini pemerintahan daerah dan beberapa budayawan Jambi selalu rutin mengadakan pameran pada setiap event di tingkat Provinsi dan juga menjadi pakaian wajib perempuan di berbagai instansi Pemerintah di hari Jumat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H