Mohon tunggu...
Dhefita Ayu T. Yuliana
Dhefita Ayu T. Yuliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka FISIP / Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Apakah "People Pleaser" Selalu Merugi?

5 Agustus 2024   16:35 Diperbarui: 16 Agustus 2024   09:53 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yaps, kebaikan yang akan dimanfaatkan. Karena dengan si people pleaser merasa bersalah yang berketerusan dan tidak bisa menolak permintaan akan membuat orang lain berpikir bahwa si people pleaser itu orang yang gampang disalahkan dalam hal apapun dan dipaksa untuk mengikuti kemauan dari orang lain dalam segala hal.

Sebenarnya sesekali kita menolak permintaan seseorang tidak akan rugi lho! Bahkan kita juga harus menginstropeksi diri kita agar tidak merasa bersalah yang berketerusan karna kita harus tau letak salah kita dimana, tidak hanya asal merasa bersalah akan suatu hal. 

b. Kepentingan Pribadi akan terlantar

Tentu saja kepentingan pribadi akan terlantar dan tertinggal bahkan akan mendadak numpuk. Dikarenakan people pleaser selalu mengutamakan kepentingan orang lain agar tidak mengecewakan orang tersebut. 

Memang terkadang kita bisa membantu orang lain, tetapi terkadang disaat kita membutuhkan bantuannya orang itu malah tidak ada untuk kita dan akhirnya tidak bisa menolong. 

Maka dari itu cobalah untuk mengerti keadaan diri sendiri terlebih dahulu dan mengutamakan kepentingan pribadi, setelah selesai baru kita bisa menolongnya.

c.  Tidak bisa mengembangkan potensi diri 

Ketika diri kita hanya mengikuti pendapat orang lain, tidak berpendapat sama sekali dalam suatu kegiatan. Bahkan diberi kesempatan untuk menyuarakan hak nya pada saat itu, tetapi tidak  digunakan. 

Maka itu akan mematikan potensi yang ada di dalam diri kita karena hanya ada ketakutan dalam diri kita dan rasa ketidak enakan yang akan selalu timbul. 

Cobalah untuk mengeluarkan pendapat dan ketika memang ada kesempatan untuk menyuarakan hak dari tiap tiap individu maka berikanlah suaramu.

Untuk itu, instropeksi diri sebagaimana mestinya dengan mengenali diri dan kemampuan kita terlebih dahulu. Terkadang kita boleh memperhatikan orang lain dan membantu orang lain, tetapi untuk semua itu tidak harus too much atau berlebihan. 

Kita perlu tau batasan yang seharusnya diberikan, kalau memang dari diri kita belum mampu untuk mencapai itu semua, cobalah untuk sesekali menolak apa yang seharusnya tidak dilaksanakan oleh diri kita. 

Jangan terlalu mengutamakan orang lain karena belum tentu orang lain ada untuk kita, ketika kita sedang butuh butuhnya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun