Mohon tunggu...
Dhe Eska
Dhe Eska Mohon Tunggu... profesional -

Catatan si penyiar absurd ^_^

Selanjutnya

Tutup

Catatan

HAM seperti Maha Agung

9 Agustus 2012   09:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:02 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan kalo saya nonton TV, saya sering ngernyitin dahi sendiri. Pasalnya banyak banget berita-berita menyimpang dan agak ga masuk akal yang mengatasnamakan HAM. What the heck is going on?!

Entah udah berapa persen manusia di Indonesia ini yang berlindung dibalik HAM untuk perkara-perkara yang you know - it's exactly silly - parah dan jelas-jelas ngelanggar norma-norma yang ada.

Dengan HAM itu sendiri, orang-orang bisa nentuin n' berhak untuk hidup layak. At least bisa menuhin kebutuhan Hak Asasinya that are kemerdekaan untuk hidup, sandang pangan, kebebasan ngeluarin pendapat sampe hak untuk nentuin agama apa yang pengen dipeluk.

Basicly, HAM itu punya 4 dasar konsep kebebasan. First, kebebasan berkeyakinan. Manusia berhak yakin atau mengingkari agama atau ide apapun. Nah inilah yang biasanya ngebuat manusia itu menihilkan agama n' ngedangkalin tingkah laku yang berbudi luhur. Second, kebebasan berpendapat. Manusia berhak nyatain ide dan opini mereka tanpa adanya batasan. Biasanya disalahgunain untuk nyeruin fanatisme golongan yang dianggap sangat benar. Third, kebebasan berperilaku. That makes people live sesuai dengan apa yang dipengennya selama ga ngegangguin orang lain. But it's worst enough, pasal bisa bikin penyakit sosial n' tindakan asusila like pornoaksi n' pornografi. Fourth, kebebasan kepemilikan. Bisa ngebuat manusia mengakui barang-barang kepemilikan umum sebagai milik pribadinya. Can you imagine that? Akumulasi kekayaan yang melimpah ruah cuma untuk sebagian orang.

You must watch this good kawan! HAM yang seolah-olah ideal ternyata bisa dijadikan senjata pembunuh terbesar untuk hidup manusia. Be aware!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun