Tiga hari menjalankan observasi, Sarah dan David merupakan pasangan observasi yang kompak. Mereka dapat menyelesaikan observasi mengenai desa sekitar kabupaten Lebak hanya dengan waktu yang cukup singkat. Mereka bekerjasama, saling mendengarkan dan saling memberi pendapat. Akhirnya ada satu hal yang dapat Davit mengerti, Sarah tak sependiam itu, dia hanya butuh teman yang mengerti dia, mendengarn kemudian bertukar pikiran dengannya dapat membuat David bisa mengenalnya. Sorot matanya, dan senyum kecilnya… Apa lagi yang kurang dari mereka?
Minggu, Jakarta. Diperjalanan David mengantar Sarah pulang kerumahnya “thank’s untuk tiga hari ini, aku harap kita akan selalu menjadi partner yang kompak, saling memberi rasa untuk berbagi suka, duka, pengetahuan dan apapun itu aku berharap kamu bisa disini bersamaku selama yang kita mampu” ucap David tanpa ragu sedikitpun. Sarah membisu selama beberapa menit, itu membuat David menunggu dengan perasaan yang was-was akan tanggapan Sarah. David sangat berharap bukan penolakan yang didapatkannya “aku tak ingin menjadi seperti Dewi Sanggalangit yang benyak memberikan persyaratan untuk pria yang ingin bersamanya, aku hanya ingin menjadi angin yang bisa berada diudara bersama awan” aku rasa itu bukan penolakan…
Yang mengikuti awan kemanapun dia pergi…
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI