Mohon tunggu...
DHEA ZUNNURAEN
DHEA ZUNNURAEN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Nusa Putra

Belajar Belajar Belajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Laju Pertumbuhan Ekspor Impor Setelah Munculnya Pandemi Covid-19

28 Juni 2021   18:50 Diperbarui: 28 Juni 2021   19:00 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara impor Januari 2020 tercatat 14,27 miliar dolar AS. Angka ini turun tipis pada Maret 2020 menjadi 13,35 miliar dolar AS. Pada April 2020 angkanya terus menurun menjadi 12,54 miliar dolar AS dan 8,44 miliar dolar AS pada Mei 2020.

Akibat dari capaian ini, surplus 2,09 miliar dolar AS pada Mei 2020 bukan kabar gembira. Kemudia Suhariyanto mengingatkan suapay berhati-hati menyikapinya karena menjadi pertanda buruk bagi pertumbuhan ekonomi kuartal II (Q2) dan kinerja industri Indonesia.

Kemudian untuk meningkatkan kondisi kritis ini perlu dibentuk strategi yang lebih baik suapaya sistem ekspor impor ini bisa ditingkatkan kembali meski dalam keadaan suasana covid-19 yang beredar dimana-mana.Strateginya yaitu sebagai berikut :

1.Fokus terhadap ekspor negara yang di tuju.
2.Relaksasi kebijakan ekspor dan impor yang berorientasi ekspor.
3.Mempermudah dan mempercepat pelayanan SKA ( Surat Keterangan Asal ) barang yang akan  di ekspor.
4.Mengadakan pelatihan bagi calon eksportir baru dengan media pendidikan dan pelatihan ekspor.
5.Melakukan penguatan optimalisasi dan implementasi program-program unggulan untuk ekspor.

Berdasarkan pantauan Kemendag, harga rata-rata nasional dari komponen  barang kebutuhan pokok pada  21 September 2020 umumnya relatif stabil dibanding bulan sebelumnya, di antaranya beras medium, minyak goreng, tepung terigu, daging ayam ras, dan cabe rawit merah.Kemudian ada yang mengalami penurunan harga seperti beras premium, gula pasir, dan daging sapi.

Akibat dari penyebaran virus Covid-19, rantai pasokan mengalami gangguan yang sangat signifikan disebabkan adanya pengurangan kapasitas untuk memproses, penutupan jalan dan pelabuhan, dan pembatasan transportasi, yang memperlambat produksi pertanian dan distribusi pangan dari produsen ke konsumen.

Jadi produk yang akan di kirim atau di jual jauh lebih terhambat dengan adanya virus covid-19 karena dimana-mana sering terjadi pembatasan sosial yaitu menutup tempat-tempat yang ramai dan transportasi pun juga terbatas.

Dari gangguan tersebut menimbulkan kenaikan harga pangan yang ada di Indonesia seperti dapat dilihat ketika Minggu pertama bulan April  mengalami kenaikan harga sebesar 11.900,- per kilogram dan terdapat pula kenaikan Senilai 1,28% pada bulan Desember 2019.

Apalagi di wilayah Jakarta yang melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar  (PSBB) harga berasnya memiliki kenaikan sampai Rp 13.500 per kilogram.Jadi perlu ada rekomendasi kebijakan yang harus dilakukan untuk mengamankan pangan agar lebih cepat pada harga yang terjangkau dalam keadaan krisis ini yang di sebabkan oleh Pandemi covid-19.

Berikut  kebijakan yang dapat di rekomendasikan yaitu Indonesia harus mempertimbangkan untuk mengeliminasi tarif impor pangan untuk memaksimalkan kesejahteraan ekonomi masyarakat jadi tarif impor pangan perlu di kurangi supaya tidak membebani masyarakat yang keadaan ekonomi nya sedang sulit, Kementrian Perdagangan Perlu melakukan  tindakan pengahapusan SPI serta persyaratan kuota Untuk komoponen pokok seperti daging sapi dan gula, dan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian harus  memberikan dukungan yang lebih untuk menjaga rantai pasokan pertanian tetap berjalan dengan menyediakan upaya proteksi kesehatan di pelabuhan, kantor bea dan cukai, karantina, fasilitas pemrosesan, dan fasilitas penyimpanan dengan pendingin.

Meskipun di masa Pandemi ini kita perlu meningkatkan kembali laju pertumbuhan ekspor impor ini yang telah mengalami penurunan.Dengan cara kita harus mencari peluang bagaiamana yang harus di lakukan untuk meningkatkan kembali ekspor impor  yang di lakukan .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun