Mohon tunggu...
Dhea YovitaTjandra
Dhea YovitaTjandra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Kristen Petra

Mahasiswa Desain Interior Universitas Kristen Petra

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Apa Saja Sih Aspek Pendukung Kenyamanan Psikologi pada Rumah Tinggal?

15 November 2022   13:14 Diperbarui: 15 November 2022   14:11 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jarak Privasi. Sumber : Dokumentasi Pribadi

  

    Setelah menjalani rutinitas harian yang padat, beristirahat dengan nyaman adalah salah satu cara untuk mengisi kembali energi dalam tubuh. Mayoritas orang memilih untuk beristirahat di rumah karena rumah merupakan area yang bersifat privat (pribadi) sehingga tidak akan banyak gangguan dari berbagai pihak. Tetapi harus dipastikan bahwa rumah yang digunakan untuk beristirahat sudah memenuhi aspek kenyamanan secara lingkungan dan yang terpenting secara psikologi.

     Kenyamanan psikologi sendiri memiliki arti dimana hal-hal terasa akrab bagi seseorang dan dapat merasakan kenyamanan serta mengalami tingkat kecemasan dan stres yang rendah. Jika kenyamanan psikologi sudah terpenuhi, maka beristirahat di rumah akan menjadi nyaman. Adapun 3 aspek kenyamanan psikologi pada rumah tinggal adalah relaxation, stress-free, dan privacy.

1. Relaxation (Relaksasi)

Relaksasi. Sumber : Dokumentasi Pribadi
Relaksasi. Sumber : Dokumentasi Pribadi

     Salah satu fungsi rumah yang utama adalah untuk tempat beristirahat atau berelaksasi. Menurut Oxford Dictionaries, relaksasi adalah ketika tubuh dan pikiran bebas dari ketegangan dan kecemasan. Relaksasi dalam psikologi adalah keadaan emosional makhluk hidup, ketegangan rendah, di mana tidak ada gairah, terutama dari sumber negatif seperti ketakutan, kecemasan, atau kemarahan. 

    Relaksasi pada rumah dapat diaplikasikan salah satunya melalui pemilihan warna. Warna dapat mempengaruhi desain ruang karena ruang akan memiliki arti dan nilai yang lebih dengan warna tertentu. Warna juga bisa memberikan pengaruh emosional kepada mood atau suasana yang diciptakan. Dengan demikian, pemilihan warna akan sangat penting untuk memunculkan suasana yang berbeda di tiap bagian tempat tinggal. Selain warna, bau juga dapat mempengaruhi mood yang berdampak pada tingkat relaksasi. 

    Ada beberapa alternatif pengharum ruangan yang bisa digunakan pada rumah tinggal seperti lilin wangi, diffuser, minyak esensial, dan lain-lain. Sementara untuk varian bau yang digunakan sudah tersedia sangat beragam mulai dari kayu manis, peppermint, hingga lavender.

2. Stress-free (Bebas Stres)

Tekstur. Sumber : Dokumentasi Pribadi
Tekstur. Sumber : Dokumentasi Pribadi

     Dalam psikologi, stres adalah perasaan ketegangan dan tekanan emosional. Stres adalah salah satu jenis penderitaan psikologis. Suara menjadi salah satu hal yang sangat berpengaruh terhadap tingkat stres. Oleh karena itu, tingkat kebisingan di permukiman diatur menjadi 55 dbA. Jika melebihi batas yang ditentukan maka penghuni akan merasa tidak nyaman dan terganggu oleh kebisingan. 

     Selain kebisingan, tekstur dalam penerapannya dapat mempengaruhi sensori sentuhan dan visual pengguna ruang sehingga dapat membuat psikologi penghuni lebih nyaman. Tekstur tidak hanya berupa tekstur material saja namun juga termasuk pola seperti pada dinding. Berikut analisis tekstur material menurut Ralene van der Walt dan Ida Breed, 2012)

Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sumber : Dokumentasi Pribadi
3. Privacy (Privasi)

Jarak Privasi. Sumber : Dokumentasi Pribadi
Jarak Privasi. Sumber : Dokumentasi Pribadi

     Aspek yang terakhir yaitu privasi. Privasi adalah keinginan atau kecenderungan pada diri seseorang untuk tidak diganggu kesendiriannya. Teritori pada manusia, menurut Altman bisa digolongkan menjadi tiga, yaitu pertama, teritori primer atau privat, tempat yang sangat pribadi sifatnya dan hanya boleh dimasuki oleh orang-orang tertentu yang sudah sangat akrab atau sudah mendapat ijin khusus. Kedua, teritori sekunder atau semi publik, yaitu tempat-tempat yang dimiliki bersama oleh sejumlah orang yang sudah cukup saling kenal. Ketiga, teritori tersier atau publik, yaitu tempat-tempat terbuka untuk umum yang pada prinsipnya siapapun boleh memasukinya.

     Pembagian teritori pada rumah tinggal bisa berbeda karena masing-masing penghuni memiliki karakter sendiri-sendiri. Tetapi pada umumnya ruang yang masuk di teritori privat adalah kamar tidur karena merupakan tempat yang digunakan untuk beristirahat dan bahkan menyimpan barang berharga. Sehingga sebaiknya kamar tidur hanya digunakan pribadi / keluarga dekat dengan izin khusus. 

    Untuk teritori semi publik umumnya adalah ruang keluarga dan ruang tamu karena kedua ruang tersebut bisa digunakan oleh orang selain keluarga. Biasanya kedua ruang tersebut tidak menyimpan barang berharga yang mudah dicuri. Sedangkan untuk teritori publik yang memperbolehkan siapapun memasukinya adalah teras dan carport karena merupakan ruangan terbuka dan pada seiring majunya jaman, rumah di perumahan tidak menggunakan pagar sehingga semua orang dapat masuk dengan mudah dan tanpa izin.

    Setelah mengetahui semua aspek pendukung kenyamanan psikologi pada rumah tinggal, mari perhatikan dan aplikasikan semua aspek pada rumah tinggal Anda. Karena jika rumah tinggal didesain dengan baik, maka tubuh dapat beristirahat dengan maksimal dan siap untuk menghadapi hari esok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun