Vietnam memperkuat kerja sama dengan negara-negara di kawasan untuk mengatasi klaim di Laut China Selatan. Vietnam bekerja sama dengan Filipina dan Malaysia untuk memperkuat posisi mereka dalam konflik ini. Vietnam juga  meningkatkan kerja sama dengan Indonesia dan Brunei untuk menyelesaikan konflik di Laut Baltik bagian selatan.
 3. Meningkatkan keamanan di Laut China Selatan
 Pemerintah Vietnam telah meningkatkan keamanan di  Laut China Selatan, yang diklaim sebagai wilayah kedaulatannya. Vietnam telah meningkatkan kehadiran angkatan laut dan penjaga pantainya di wilayah tersebut untuk mempertahankan kedaulatan teritorialnya dan mencegah campur tangan dari negara lain, termasuk China. Vietnam juga  meningkatkan kemampuan pertahanannya dengan meningkatkan peralatan militer dan melakukan latihan militer.
 4. Mereka memperjuangkan haknya melalui saluran diplomatik
 Pemerintah Vietnam membalas klaimnya melalui saluran diplomatik, mengadakan pembicaraan dan negosiasi dengan China. Vietnam telah memperjuangkan haknya di Laut China Selatan melalui litigasi dan arbitrasi di tingkat internasional.
 5. Perluasan kerjasama dengan Amerika Serikat
 Vietnam telah meningkatkan kerjasama dengan Amerika Serikat di bidang militer dan diplomatik untuk meningkatkan keamanan regional. Amerika Serikat telah menyatakan dukungan untuk klaim Vietnam atas  Laut Cina Selatan dan  meningkatkan kehadirannya di wilayah tersebut sebagai  protes terhadap klaim Cina.
Selain upaya pemerintah Vietnam, ASEAN (Community of Southeast Asia) juga berperan penting dalam mengatasi konflik  Laut China Selatan di Vietnam. Salah satu langkah  ASEAN adalah penyusunan ASEAN-China Declaration on Common Codes of Conduct (DOC) pada tahun 2002  untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan stabilitas di kawasan LCS. DOC menekankan pentingnya membangun dan menjaga kepercayaan  antara negara yang bersangkutan dan menyerukan dialog yang lebih terbuka dan konstruktif antara semua pihak.
 Namun, DOC tidak memiliki mekanisme penyelesaian sengketa yang efektif. Oleh karena itu, ASEAN sedang memperjuangkan pengembangan  Kode Etik Bersama (Common Code of Conduct/COC) antara ASEAN dan China untuk menyelesaikan sengketa  LCS. Pada  November 2018, ASEAN dan China berhasil menyelesaikan Kerangka Kerja COC, yang mendorong transparansi, kepercayaan, dan dialog di antara semua pihak yang terlibat dalam sengketa LCS. Namun, masih banyak pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan yang konkret dan efektif.Â
ASEAN juga  berperan sebagai mediator dalam beberapa sengketa LCS di Vietnam. Misalnya, pada tahun 2016, ketika muncul kekhawatiran  tentang klaim China atas Kepulauan Spratly, ASEAN mengadakan pertemuan dengan China untuk membahas masalah tersebut. Terakhir, ASEAN dan China sepakat untuk menghindari tindakan yang dapat memperburuk situasi dan  melanjutkan dialog untuk mencari solusi damai.
 Dalam kaitan ini, peran ASEAN sangat penting untuk meredam ketegangan dan mendorong dialog konstruktif antara Vietnam dengan semua pihak yang bersengketa LCS di  kawasan Asia Tenggara. Namun, untuk mencapai perdamaian abadi membutuhkan kerja sama dan komitmen  semua negara terkait, termasuk China dan Vietnam, untuk saling menghormati hak kedaulatan dan integritas teritorial masing-masing dan untuk menerapkan prinsip-prinsip DOC dan COC secara penuh dan efektif.