Mohon tunggu...
Dhea Sultana Lutfiyah
Dhea Sultana Lutfiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Hidup adalah amanah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Koruptoris

12 Desember 2020   19:00 Diperbarui: 12 Desember 2020   19:02 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar hal tersebut, Selly merasa dapat menaruh kepercayaan besar kepada miss Anna. Begitu pula dengan Mommy. Ia merasa beruntung telah mengetahui rahasia kesuksesan Ibu Raka, yaitu menjadikan miss Anna sebagai guru private anaknya. Miss Anna bukanlah pengajar yang mampu meluluskan ribuan orang ke perguruan tinggi impian. Ia hanya memilih 1 -- 2 orang tiap tahunnya, lalu memastikan mereka mendapatkan posisi tertinggi di perguruan tinggi impian tersebut.

Benar saja. Setelah 6 bulan, Selly berhasil memperoleh nilai sempurna dalam seluruh mata pelajaran di sekolahnya berkat soal bayangan dari miss Anna. Ia juga mengikuti berbagai kegiatan kerelawanan hingga menjadi Sekretaris OSIS atas saran dari miss Anna. Di akhir pekan, Selly selalu mendapat konseling untuk mencegah stress dan menjaga stabilitas emosionalnya. Segala hal berlangsung dengan sempurna, hingga suatu ketika di tengah teriknya lapangan kompleks.

"DUAAAARRRRRRRRR"

Sosok wanita tua tergeletak kaku berlumuran darah. Senjata api yang suaranya terdengar lantang tadi berada diatas dada wanita tua tersebut dengan posisi jari jempolnya yang masih tersangkut di pelatuk. Ya, dia tewas bunuh diri.

***

"KAMU SAYA PECAT !! saya akan kirimkan nomor rekeningnya segera, kamu harus mengembalikan uang saya sepeserpun !" Mommy meneriaki miss Anna di kantornya dengan tertatih-tatih.

Kertas yang berlumuran darah itu adalah alasannya. Tidak cukup dengan ledakan api, Ibu Raka tewas dengan meninggalkan pesan yang sangat mengagetkan. Polisi memberikan kertas tersebut kepada Mommy sebagai pihak yang menemukan mayatnya. Dalam kertas itu tertulis 'Dia telah mengkhianatiku'. Mommy sontak merintih ketakutan. Bagaimana bisa seseorang yang hidupnya terlihat sangat diberkati melakukan hal yang sangat merugikan ini. Namun ternyata, ledakan dan pesan dari Ibu Raka ini merupakan petunjuk di balik kematiannya. Lamunan Mommy tersadarkan oleh dering telepon dari putri kesayangannya.

"Mommy, dimana miss Anna ? Kenapa ia belum menjemputku ?" tanya Selly.

"Hari ini Mommy yang akan menjemputmu, kamu istirahat dulu ya, nak" jawab Mommy

"Loh? Kenapa? Selly kan sudah semester akhir Mommy...bagaimana bisa Selly istirahat" bantah Selly.

"Mommy akan jelaskan semuanya di rumah ya sayang" pinta Mommy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun