C. Tinjauan PustakaÂ
1. Definisi polisakarida
Polisakarida adalah jenis makromolekul karbohidrat yang terdiri dari dua atau lebih unit monosakarida yang terhubung melalui ikatan glikosidik. Mereka dapat dibagi menjadi dua kategori utama: homopolisakarida, yang terdiri dari satu jenis monosakarida, dan heteropolisakarida, yang terdiri dari berbagai jenis monosakarida. Contohnya, ada beberapa jenis polisakarida yang umum yaitu pati, glikogen, selulosa, dan pektin. Pati berfungsi sebagai penyimpan energi utama pada tumbuhan, sedangkan glikogen berfungsi sama-sama sebagai cadangan energi namun pada hewan. Selulosa merupakan komponen struktural utama yang membentuk dinding sel tumbuhan, sementara pektin ditemukan dalam dinding sel buah-buahan dan sering digunakan sebagai bahan pengental.
2. Peran Polisakarida dalam Metabolisme
Polisakarida memiliki peran krusial dalam metabolisme tubuh dengan menyediakan sumber energi yang dapat diakses oleh sel-sel. Setelah dikonsumsi, polisakarida dipecah menjadi monosakarida melalui proses pencernaan sebelum diserap ke dalam aliran darah. Glukosa adalah monosakarida utama yang dihasilkan dari hidrolisis pati dan glikogen, yang kemudian dimanfaatkan oleh sel-sel tubuh sebagai sumber energi.
Selain itu, beberapa jenis polisakarida berfungsi sebagai serat makanan yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan manusia. Meskipun tidak dapat dicerna, serat ini berkontribusi pada kesehatan pencernaan dengan meningkatkan motilitas usus dan mendukung pertumbuhan bakteri baik di dalam saluran pencernaan.
D. Karakteristik Polisakarida
1. Sifat Fisik dan Kimia
Polisakarida memiliki struktur yang beragam, baik bercabang maupun tidak bercabang, yang memengaruhi sifat fisik seperti kelarutan dan viskositas. Kelarutan merupakan salah satu aspek penting, di mana beberapa polisakarida, seperti pektin, larut dalam air, sementara yang lainnya, seperti selulosa, tidak larut. Perbedaan kelarutan ini menentukan kemampuan polisakarida untuk berfungsi sebagai serat larut atau tidak larut. Selain itu, viskositas juga menjadi faktor kunci; polisakarida dengan struktur bercabang cenderung memiliki viskositas lebih tinggi dibandingkan dengan yang memiliki struktur lurus, yang pada gilirannya mempengaruhi tekstur makanan dan sifat gel. Stabilitas kimia polisakarida terhadap panas dan pH ekstrem juga sangat penting untuk aplikasinya dalam produk makanan dan suplemen.
E. Inovasi dalam Penggunaan
1. Inovasi dalam Penggunaan