Apa masih kau dengar peraduanku, Tuan?
Dari rumah dengan pendar yang hampir padam
Oleh aku yang bernasib remang-remang
Mampu bersaksi namun kau suruh membisu
      Mendengar opera tawa yang kau gelar dibalik getar tatapku
      Apa masih kau dengar peraduanku, Tuan?
      Dari satu dasawarsa berisi riwayat nelangsa
      Oleh aku yang ingin mengungkap rasa tanpa suara
      Merayu yang tak selaras karsa
Membaca kata dan fakta yang tak pernah seirama
Menyaksikan episode janji yang kau suguhkan
Pasti tanpa kepastian
Apa masih kau dengar peraduanku, Tuan?
      Perihal asa yang patah karena kecewa
      Harap yang terurai dengan dusta
      Apa masih kau butuh bantuanku tahun depan, Tuan?
      Tidak ada hal berharga lagi yang kupunya
      Selain rasa percaya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI