Lalu yang terakhir ada proses internalisasi, yang merupakan penyerapan kembali realitas dunia objektif tersebut oleh manusia. Dengan kata lain, proses ini akan menyerap kembali produk yang telah dibuat. Oleh karena itu, kebudayaan yang ada mempunyai keseimbangan dengan kesadaran subjektif manusia, sehingga tatanan sosial yang telah dibuat mampu bertahan secara stabil dan memberikan orientasi bersama. Begitu pula dengan kehadiran organisasi NU dan Muhammadiyah yang dapat menciptakan integrasi bersama di beberapa bidang. Misalnya membangun lembaga-lembaga pendidikan madrasah, pondok pesantren, sampai lembaga perguruan tinggi berbasis agama seperti Universitas Muhammadiyah yang berada di beberapa daerah Indonesia. Selain itu, NU juga memiliki program beasiswa untuk menunjang biaya pendidikan anak Indonesia. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa organisasi masyarakat NU dan Muhammadiyah telah menjalankan fungsi yang berguna bagi dunia sosial.
Dari beberapa proses di atas, disimpulkan bahwa interpretasi-interpretasi  dalam agama islam tidak dapat terpisah dari proses pembentukan realitas atau kenyataan sosial yang diciptakan manusia melalui tiga proses yaitu proses eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi. Dalam hal ini, peran penting organisasi masyarakat, baik itu NU atau Muhammadiyah diharapkan dapat memberikan perangkat legitimasi bagi masyarakat atas kedamaian dunia sosia secara utuh.
Referensi
Alhidayatillah, Nur & Sabiruddin. 2018. Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah : Dua Wajah Organisasi Dakwah di Indonesia. Al- Imam Jurnal Manajemen Dakwah
Gunawan, H. 2020. Sosiologi Agama. Banda Aceh: Ar-raniry Press
Irfan, Noor. 2001. Agama dan Masyarakat (Sebuah Perspektif Teori Universum-Simbolik). Jurnal Ilmiah Khazanah (59). ISSN ISSN: 2460-7606
Kompas.com. 2022. Perbedaan NU dan Muhammadiyah. https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/stori/read/2022/07/02/130000979/perbedaan-nu-dan-muhammadiyah. Diakses pada 15 Desember 2022 pukul 18.50
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H