Meski menjanjikan, budidaya anggur tidak lepas dari tantangan. Salah satu kendala utama yang dihadapi oleh Bapak Hasan Basri adalah cuaca. Hujan yang berkepanjangan sering kali mengganggu proses panen, sehingga hasil yang diperoleh tidak maksimal.Â
Biasanya, tanaman anggur membutuhkan waktu sekitar 4 bulan atau 120 hari untuk siap dipanen. Setelah dipanen, anggur harus segera dijual karena daya tahannya yang hanya sekitar satu minggu jika tidak diawetkan.Â
Cara mengatasi hal tersebut salah satunya dengan berekperiens dengan cara sharing pengalaman pada sesama komunitas pembudidaya tanaman anggur untuk mencoba memperbaiki kekurangan-kekurangannya.
Tips & Trik Menanam Anggur, Menurut Bapak Hasan Basri
Yang pertama untuk budidaya apapun membutuhkan continue, tidak boleh sampai tanaman itu kekeringan terutama pada saat musim kemarau. Yang kedua pola pemupukan teratur, yang ketiga pencegahan hama dan penyakit.Â
Dan yang terakhir kebutuhan tanah tanaman anggur  yaitu tanah lempung yang dalam dan subur dengan drainase yang baik sangat cocok, Tetapi anggur tumbuh subur di tanah yang mengandung tanah liat, batu tulis, kerikil, serpih, dan pasir. Tanah berkerikil umumnya memiliki drainase yang baik, serta menyerap dan memantulkan panas matahari, sehingga memberikan panas bagi tanaman anggur.
Peluang Bisnis di Desa
Budidaya anggur merupakan salah satu peluang bisnis yang menjanjikan bagi masyarakat pedesaan. Dengan pemahaman yang baik tentang teknik budidaya dan strategi pemasaran yang efektif, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di desa seperti di Desa Kledung Kradenan dapat berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.
Diharapkan, keberhasilan Bapak Hasan Basri dalam budidaya anggur ini bisa menjadi inspirasi bagi warga lain untuk mencoba diversifikasi usaha demi meningkatkan kesejahteraan desa.