Saat ini, pemerintah sedang gencar-gencarnya melakukan kampanye yang mendorong Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau yang sering disebut Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs merupakan pembangunan yang bertujuan meningkatkan taraf hidup orang di seluruh dunia termasuk Indonesia, baik dari generasi sekarang maupun yang akan datang. Dalam SDGs sendiri memiliki 17 tujuan penting yang perlu dicapai untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan.
Salah satu tujuan penting yang disorot dari SDGs saat ini, yaitu peningkatkan pembangunan infrastruktur yang ada di negara ini. Apalagi memang dalam 10 tahun terakhir, infrastruktur sedang menjadi prioritas utama negara ini khususnya untuk menunjang kehidupan masyarakat sampai ke desa-desa. Contohnya daerah Vila Bogor Indah yang berlokasi di Desa Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor yang sekarang juga sedang berjuang dalam membangun infrastruktur bagi warganya.
Namun tak dapat dipungkiri, membangun infrastruktur membutuhkan proses yang berat dan sebenarnya masih terdapat beberapa kendala dalam penanganan di daerah Vila Bogor Indah, diantara adalah kurang tertibnya pedagang kaki lima yang berjualan di kawasan tersebut saat akhir pekan, karena dapat mengganggu infrastuktur daerah tersebut.
Di kawasan Vila Bogor Indah sendiri saat ini memang termasuk daerah yang pemukiman padat penduduk karena cukup banyak perumahan yang berada di sekitar jalan tersebut. Selain itu, jalan itu berada di perbatasan antara Kota Bogor dan Kabupaten Bogor sehingga masyarakat sekitar dapat mengakses berbagai jalan raya melalui daerah tersebut.
Alasan Pentingnya Penataan Pedagang Kaki Lima
Walaupun daerah Vila Bogor Indah merupakan daerah yang strategis untuk berjualan, akan tetapi seharusnya ini bukanlah penguat alasan untuk ruwetnya pedagang kaki lima untuk berjualan di daerah tersebut.
Sebenarnya ini bukan mengenai betapa banyak pedagang yang berjualan di daerah tersebut. Karena walaupun yang berjualan sedikit tetapi jika tidak ada tatanan yang baik untuk menata pedagang kaki lima, tidak akan mengubah apapun dan daerah tersebut akan tetap saja tetap ruwet.
“Pedagang kaki lima yang membuka lapak yang sembarangan ini menghalangi jalan yang harusnya dipakai untuk keluar masuknya kendaraan.” ujar Tasya, salah satu warga Villa Bogor Indah.
Walaupun sebenarnya warga tidak mempermasalahkan pedagang yang berjualan di ruko atau bahkan pedagang kaki lima yang sudah terbiasa berjualan di daerah tersebut setiap harinya. Tapi setiap akhir pekan, banyak pedagang yang tidak tertib datang dan sering mengambil jalan yang dilewati orang sebagai lahan berjualannya. Namun menurut Tasya, keramaian hanya terjadi pada jam-jam tertentu saat akhir pekan dan itu juga tidak berlangsung lama.
Tetapi masih sering ditemukan pedagang dan warga yang tidak menjaga kebersihan infrastruktur yang ada. Meskipun ini tidak semua pedagang seperti itu namun masih ada saja oknum yang tidak peduli menjaga infrastruktur yang ada.
Dan keadaan ini diperparah seiring dengan adanya pandemi Covid-19. Banyak masyarakat yang kurang menyadari pentingnya jaga jarak dengan lingkungan sekitar. Hiruk pikuk pedagang dan warga yang tidak menjaga jarak membuat daerah tersebut rawan menjadi tempat penularan Covid-19.
Keterkaitan Dengan SDGs
Walaupun ini hanya terjadi di jam-jam tertentu saat akhir pekan, tetapi kita perlu melihat dampak dari ketidaktertiban tersebut. Ini bukan hanya mengenai warga yang melanggar protokol kesehatan daerah setempat tetapi mengenai keberlangsungan infrastruktur yang ada di daerah Vila Bogor Indah. Sehingga memang untuk menindaklanjuti permasalahan ini, perlu adanya peran pemerintah untuk mensosialisasikan kepada warga dan juga pedagang untuk menerapkan protokol kesehatan dan menjaga infrastruktur yang ada dengan tidak membuang sampah sembarangan di daerah tersebut
Langkah keseriusan dan tegas harus diambil pemerintah setempat dalam memperbaiki tatanan infrastruktur yang ada di daerah Villa Bogor Indah. Agar tujuan SDGs poin ke-9 mengenai membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi dapat terpenuhi, perlu adanya langkah kecil yang bisa dimulai dari lingkungan sekitar kita yang ada.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI