Mohon tunggu...
Dhea HermaliaPutri
Dhea HermaliaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Si Penting 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kemarau Panjang di Kecamatan Tambelang Mengakibatkan Saluran Irigasi Terganggu & Petani Gagal Panen

30 Agustus 2023   23:37 Diperbarui: 30 Agustus 2023   23:40 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Camat Kecamatan Tambelang menanggapi Demo Para Petani, Sumber: https://instagram.com/kecamatantambelangofficial?igshid=MWZjMTM2ODFkZg==

Ratusan petani dari Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk protes terhadap kondisi kekeringan yang menghancurkan hasil panen mereka. Para warga terutama para petani menghadapi krisis serius akibat kekeringan yang parah. Salah satu dampak paling signifikan dari kekeringan ini adalah gangguan serius terhadap saluran irigasi yang biasanya menyuplai air ke sawah-sawah di desa ini. Saluran irigasi kini mengalami penurunan volume air yang drastis, bahkan beberapa saluran mengering sepenuhnya. Hal ini membuat petani kesulitan untuk melakukan penyiraman yang memadai pada tanaman mereka.

Dengan membawa spanduk dan poster yang berisi tuntutan dan harapan mereka, para petani berkumpul di pusat desa untuk menyuarakan keluh kesah mereka terhadap dampak kekeringan yang parah. Petani menyampaikan bahwa sudah beberapa tahun belakangan ini sawah mereka tidak mendapatkan suplay air yang mengakibatkan kurang lebih 500 Hektar gagal panen. Mereka berjalan menyusuri jalan-jalan desa sambil berteriakkan slogan-slogan yang menuntut perhatian pemerintah dan solusi atas krisis air yang mereka hadapi.

Para petani Kecamatan Tambelang yang mayoritas mengandalkan hasil pertanian sebagai sumber penghidupan utama, mengalami dampak yang sangat nyata akibat kekeringan ini. Tanaman padi, sayuran, dan tanaman lainnya layu dan mati akibat kekurangan air. Gagal panen berdampak pada pendapatan mereka, mengancam kestabilan ekonomi rumah tangga petani.

Dalam demonstrasi tersebut, para petani menyerukan agar pemerintah segera mengambil tindakan konkret untuk mengatasi masalah kekeringan ini. Mereka menuntut penyediaan pasokan air yang memadai untuk pertanian dan kebutuhan sehari-hari warga desa. Mereka juga meminta bantuan dalam bentuk program bantuan finansial atau dukungan teknis untuk membantu mereka menghadapi dampak buruk dari gagal panen.

Tidak hanya petani, demonstrasi ini juga mendapatkan dukungan luas dari masyarakat lokal dan kelompok-kelompok advokasi lingkungan. Banyak warga desa yang turut bergabung dalam demonstrasi sebagai bentuk solidaritas dengan para petani dan untuk menekankan urgensi solusi atas masalah kekeringan yang terjadi.

Gambar 2. Camat Kecamatan Tambelang menanggapi Demo Para Petani, Sumber: https://instagram.com/kecamatantambelangofficial?igshid=MWZjMTM2ODFkZg==
Gambar 2. Camat Kecamatan Tambelang menanggapi Demo Para Petani, Sumber: https://instagram.com/kecamatantambelangofficial?igshid=MWZjMTM2ODFkZg==

Menanggapi demonstrasi ini, Camat Kecamatan Tambelang menyatakan kesiapannya untuk mengatasi masalah kekeringan yang sedang dihadapi oleh Desa Sukarahayu dengan cara melakukan koordinasi dengan PDAM Bagasasi dan Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Bekasi.

Gambar 3. Koordinasi Camat Kecamatan Tambelang dengan Dinas SDA Kab. Bekasi, Sumber: https://instagram.com/kecamatantambelangofficial?igshid=MWZjMTM2O
Gambar 3. Koordinasi Camat Kecamatan Tambelang dengan Dinas SDA Kab. Bekasi, Sumber: https://instagram.com/kecamatantambelangofficial?igshid=MWZjMTM2O

Camat Tambelang bersama Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Bekasi segera menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan para petani Kecamatan Tambelang. Setelah melihat kondisi lapangan, Dinas SDA akan melakukan normalisasi dan mengajukan usulan lanjutan untuk pembuatan Tembok Penahan Tanah (TPT).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun