Sebenarnya oknum-oknum tersebut hanya ingin menyampaikan rasa kekecewaan mereka dengan keputusan yang telah ditetapkan, apalagi stadion sejatinya adalah tempat yang disediakan untuk penyelenggaraan  kegiatan olahraga. Namun, yang tidak diwajarkan adalah melontarkan kata-kata yang tidak pantas di media sosial yang dimana media sosial tidak hanya diakses oleh orang dewasa namun anak-anak pun bisa mengaksesnya, sedangkan kata-kata yg dilontarkan adalah kata-kata yang tidak pantas dibaca oleh anak-anak.Â
Padahal dengan membaca komentar-komentar tersebut kita dapat menilai kualitas diri seseorang. Tidak heran dalam laporan hasil riset oleh microsoft, Â netizen Indonesia menjadi warganet paling tidak sopan se-Asia Tenggara. Hal ini bukan sesuatu yang dapat kita banggakan. Justru sebaliknya, seharusnya kita malu dan menjadikan hal ini sebagai pelajaran agar kedepannya netizen kita menjadi lebih baik lagi.
Semoga kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali. Jika ingin menyampaikan aspirasi, maka sampaikanlah dengan kata-kata dan cara yang baik. Sebenarnya warganet kita ini sangat responsif dan sangat peduli dengan apa yang terjadi dilingkungannya dan itu adalah hal yang bagus karena, di zaman sekarang ini kebanyakan orang hidup dengan individualis dan tidak terlalu mementingkan hal lain selain dirinya.Â
Tidak hanya itu, bahkan negara kita pernah mendapat julukan "the smiling country". Bukankah ini hal yang sangat bagus? Oleh sebab itu, mari kita pertahankan julukan tersebut dengan memperbaiki sikap kita. sikap baik tidak hanya harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, saat kita sedang menggunakan media sosial kita juga harus menerapkan prinsip tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H