Mohon tunggu...
Dhea Aida Noer Rachmah
Dhea Aida Noer Rachmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

Tanpa Berita anda bukan siapa-siapa!!.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dua Puisi Romantis Untuk Sang Kekasih

15 Januari 2024   22:25 Diperbarui: 15 Januari 2024   22:36 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta Pandangan Pertama 

Saat ku pertama kali melihat mu dari kejauhan

Terlihat bayangan raga yang begitu tegap

Rona bibir merah jambu manis di lihat

Terpancar aroma segar dari tubuh yang kian mendekat

Uluran tangan membuat ku gugup tak tertahan

Ingin rasanya diriku memegang tangan mu begitu erat

Lontaran kata yang kian semakin jelas

Bahwa dirimu bentuk nyata dari anugerah tuhan

Wahai sang pangeran

Rasa ini kian mencuat

Menaruh kerikil pahit di dalam dada

Tak tau apakah dirimu untukku semata

Atau luka yang datang sementara

Cinta terkadang membuat ku gila

Mencari rasa dengan kehampaan yang melanda

Menuai kisah dan asmara

Hanya karena cinta pandangan pertama

Manfaat Bunga Telang Bagi Kesehatan Jelas Dengan Penjelasan 

Puisi Pertama Untuk Cinta Sejati 

Sebuah permainan retorika membuat diriku terpana

Oleh kata yang pertama menjadi saksi cinta kita

Bergema di hati yang kian berharap akan cinta

Ucapan di bibir manis mu seperti anggur merah cinta

Alunan suaramu membuat ku terbawa suasana indah nan bahagia

Setiap rangkaian kata yang kau susun dengan rapi memberikan sebuah arti tak terhingga

Semua rasa membuat ku lupa akan rasa kecewa

Tak pantas rasanya ku berbagi cinta

Terpana oleh rayuan mu yang begitu menggoda

Cinta memang bukan sebatas hasrat yang bekelana

Bukan untuk mencari kepuasan semata

Tak pantas hawa nafsu di anggap cinta

Karena nyatanya itu adalah sebuah fatamorgana nyata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun