Mohon tunggu...
Dhea Aida Noer Rachmah
Dhea Aida Noer Rachmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

Tanpa Berita anda bukan siapa-siapa!!.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Bab 3 (Magic Tasbih) - Membuat Onar

30 April 2023   21:08 Diperbarui: 30 April 2023   21:16 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Baru beberapa jam Syifa berada di pesantren sudah membuat penghuni disana tidak nyaman oleh perilaku serta ucapan yang Syifa perbuat.

Ayah dan ibu Syifa walaupun mereka yang mempunyai pondok pesantren tersebut akan tetapi mereka berdua menitipkan kepada ustadz dan ustadzah disana agar bisa mendidik Syifa dengan benar, "Ustadzah saya titip Syifa yah tolong jaga dan didik dia kalau dia berbuat salah tidak apa-apa hukum saja walaupun dia anak saya tapi perilaku nya masih harus tetap di didik dengan baik karena mungkin saya beserta istri saya kerena dia anak angkat saya tetapi saya dan istri saya sangat menyayangi nya" ucap ayah

"Enggih kyai, semoga adanya Syifa disini bisa merubah sikap nya yang keras kepala itu" ucap pimpinan ustadz

Kyai dan istrinya setelah selesai berbicara dengan ustadz dan ustadzah akhirnya merekapun ijin pamit untuk melihat Syifa dan melihat pondok pesantren yang sudah ia bangun selama 10 tahun, Syifa yang menghampiri orang tuannya walaupun sangat terpaksa tetapi apa boleh buat dia tidak mau ditonton oleh banyak orang bahwa dia anak yang durhaka.

"Nak ibu sama ayah pamit dulu yah, jaga dirimu baik-baik perbaiki sikapmu disini dan jangan buat onar karna nanti yang malu ayah sama ibu, kamu pasti tau sendiri yang punya pondok ini adalah ayahmu, Pahamkan nak?" Ucap bu Fatimah menasehati Syifa

"Hem Iyah ibu, pasti kalian seneng di rumah gak ada yang buat onar lagi" ucap sindir Syifa

"Terserah apa kata mu yang penting ayah dan ibumu ingin kamu belajar lebih dewasa lagi" ujar ayah sambil mencium kening Syifa lalu pergi meninggalkan Syifa sendiri dipesantren

Tidak ada rasa khawatir di hati ayah Abdul Malik Al-Lubis dan bu Fatimah Al-Lubis karena ketika menitipkan anak nya di pesantren adalah suatu yang sangat mulia dan terbaik untuk masa depan setiap anak yang mana terlebih pesantren tersebut adalah pesantren miliknya sendiri, setiap ayah Abdul dan bu Fatimah ingin menjenguk pasti pintu gerbang pondok pesantren akan terbuka lebar.

Keesokan harinya sebelum waktu subuh semua santri di bangunkan serentak untuk melaksanakan sholat tahajud berjamaah di masjid, semua santri bangun terkecuali Syifa yang di bangunkan berkali-kali tetapi masih saja tidur karena kebiasaan nya dia selalu bangun siang dan selalu begadang sampai tengah malam.

"Ukh bangun ukhti ini udah waktunya sholat subuh ustadzah mencari mu buat sholat berjamaah" utusan santri wati untuk membangunkan Syifa

"Apasih masih gelap begini udah kalian aja" di hiraukan oleh Syifa, dia pun melanjutkan tidurnya sambil ngorok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun