Mohon tunggu...
Dhea PratiwiMurti
Dhea PratiwiMurti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Aku seorang mahasiswa yang memiliki hobi menulis baik menulis hal fiksi ataupun nonfiksi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Studi Analisis Wacana Kritis Abad XXI: Memahami Kuasa, Ideologi, dan Identitas dalam Teks

1 April 2024   20:11 Diperbarui: 1 April 2024   20:19 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kajian Analisis Wacana Kritis (CDA) adalah pendekatan interdisipliner yang menggabungkan bidang linguistik, sosiologi, dan ilmu politik untuk memahami bagaimana bahasa menciptakan dan mempertahankan ideologi, kekuasaan, dan konstruksi identitas dalam masyarakat. Di tengah kompleksitas dinamika sosial, politik, dan budaya yang terus berkembang di era digitalisasi dan globalisasi, Abad Ke-21 telah menyaksikan peningkatan signifikan dalam penerapan dan pengembangan CDA. Dalam artikel ini, konsep, metodologi, dan relevansi penelitian Analisis Wacana Kritis di abad ke-21 akan dijelaskan. Ini juga akan mencakup beberapa contoh penelitian yang relevan.

Kuasa dan Ideologi CDA menekankan cara bahasa menciptakan, memperkuat, atau merusak hubungan kekuasaan dalam berbagai konteks sosial, seperti politik, media massa, pendidikan, dan budaya populer. Ini mencakup studi tentang struktur, elemen, dan gaya bahasa yang digunakan untuk memanipulasi pendapat, menciptakan standar, atau menegaskan hegemoni ideologis tertentu.

Identitas dan Konstruksi Sosial CDA juga menyelidiki bagaimana bahasa membentuk dan mereproduksi identitas sosial, baik individu maupun kelompok. Ini mencakup analisis terhadap representasi dan stereotip bahasa, serta bagaimana konstruksi identitas tersebut dapat memengaruhi persepsi dan tindakan individu dalam masyarakat.

Metode analisis wacana kritis terdiri dari tahapan yaitu analisis tekstual, analisis sosial, dan analisis interpretatife. Analisis tekstual berkaitan dengan mengidentifikasi unsur bahasa tertentu dalam teks, seperti kata-kata, struktur kalimat, metafora, dan konotasi, serta menganalisis bagaimana unsur-unsur tersebut berhubungan dengan konsep yang lebih luas tentang kuasa, ideologi, atau identitas.

Analisis sosial berkaitan dengan memahami konteks sosial, politik, dan budaya di mana teks dibuat dan diterima. Ini mencakup penelitian tentang pembuat teks, motivasi mereka, dan bagaimana pembaca memahaminya.

Analisis interpretatife berkaitan dengan menggabungkan hasil analisis teks dan sosial untuk mencapai kesimpulan tentang bagaimana bahasa dalam teks mempengaruhi pembentukan dan transmisi identitas, kuasa, atau ideologi.

Terdapat beberapa alasan yang menilai bahwa analisis wacana kritis masih relevan di era digital dan globalisasi saat ini. Hal ini dapat dilihat dari media sosial dan konten digital memungkinkan penyebaran ideologi dan konstruksi identitas dengan cepat dan luas, yang mendorong perlunya penelitian yang kritis terhadap bahasa dan teks yang beredar di platform tersebut. 

Kemudian adanya politik identitas. Munculnya gerakan politik yang didasarkan pada identitas, seperti rasisme, nasionalisme, dan feminisme, menunjukkan betapa pentingnya memahami bagaimana bahasa digunakan untuk mendukung atau menghalangi identitas ini. Krisis lingkungan dan kemanusiaan yang mengangkat isu-isu global seperti migrasi dan perubahan iklim memerlukan analisis bahasa dan narasi yang digunakan untuk mempengaruhi persepsi dan respons masyarakat terhadap krisis juga menjadi alasan analisis wacana kritis masih dianggap relevan hingga saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun