Mengulik sejarah pendidikan di Indonesia sejak zaman penjajahan hingga sekarang ini, di Kabupaten Tegal tepatnya di Jalan Ahmad Yani Desa Procot Kecamatan Slawi berdiri sebuah bangunan yang diberi nama Museum Sekolah Slawi. Museum ini diresmikan pada tanggal 3 Februari 1977 dengan Surat No. 452/KPPK-33/D/II/1977.
Museum ini menyimpan berbagai macam koleksi benda-benda historis sekolah zaman dahulu seperti, Meja dan Kursi, Papan tulis, Grip, Sempoa, dan Sabak.Â
Tentunya dari beberapa koleksi yang telah disebutkan di atas, terdapat beberapa jenis koleksi yang terdengar asing di telinga pelajar zaman sekarang misalnya saja Grip.Â
Sedikit tentang Grip, Grip sendiri merupakan alat tulis seperti kapur tulis yang penggunaannya adalah dengan cara menggoreskan bagian yang runcing pada permukaan Sabak. Nah Sabak sendiri adalah batu tulis yang berfungsi sebagai alat tulis.Â
Di sini juga terdapat beberapa relief yang menggambarkan keadaan sekolah dari masa ke masa yang terbuat dari bahan batu leburan.Â
Selain itu, Museum Sekolah Slawi juga menyimpan Alat Praktikum, Prasasti Pangeran Benowo, Keris Mbah Jinten, Kalung Suasa, Fosil Situs Semedo, Mangkok Cina, Uang Kepeng, Gelang Kuningan, Gelang Perunggu, Cangkir Batu, Kepala Arca Cina, Dan Arca Terakota.Â
Untuk memasuki Museum Sekolah Slawi, Anda tidak dikenakan tiket masuk, hanya saja Anda dapat memberikan sumbangan seikhlasnya yang tentunya dana tersebut nantinya digunakan untuk pengembangan dari museum itu sendiriÂ
Museum ini dibuka setiap hari pukul 08.00 hingga pukul 14.00,kecuali hari Sabtu dan Minggu buka pukul 08.00 hingga pukul 12.00.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H