Mohon tunggu...
Dhea Maurelta
Dhea Maurelta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Selamat datang di Blog saya, selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tidaklah Mudah, Ini Kisah Perjalanan Aisha seorang Makeup Artist (MUA) Terkenal

2 November 2023   13:53 Diperbarui: 2 November 2023   14:06 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di suatu sudut kota metropolitan yang sedang sibuk dengan duniawi, terdapat seorang wanita muda dan cantik yang bernama Aisha Safira Hady, yang bermimpi menjadi seorang MakeUp Artist (MUA) terkenal. Sejak kecil, dia sudah memiliki ketertarikan pada dunia rias wajah dan seni kecantikan. Melihat inspirasi dari majalah-majalah mode dan seniman makeup terkenal, dia tumbuh dengan hasrat yang mendalam untuk mengubah wajah orang-orang dan membawa kepercayaan diri kepada mereka melalui seni makeup.

Namun, perjalanan Aisha tidaklah mudah dan mulus. Dia pasti mengalami banyak lika-liku yang membuatnya merasakan getirnya proses menuju impian. Pertama-tama, dia harus memulai dari nol. Karena merias wajah seseorang tidak semata-mata hanya merias, melainkan haerus mempunyai jiwa-jiwa art. Aisha belajar segala hal tentang makeup melalui buku-buku dan video tutorial yang ada di internet. Dia selalu menghabiskan waktu berjam-jam di depan cermin, mencoba berbagai teknik riasan, dan menciptakan gaya makeup yang unik.

Namun, belajar sendiri tidaklah cukup. Aisha menyadari bahwa dia perlu pendidikan formal untuk mengasah keterampilannya. Dengan tekad yang kuat, dia mendaftar di sekolah kecantikan terkemuka di kota itu. Di sana, dia bertemu dengan instruktur yang sudah berpengalaman dan teman-teman sekelas yang saling mendukung. Meskipun pelajaran di sekolah tidak selalu mudah, Aisha merasa bersemangat untuk belajar setiap hari. Dan dia menghabiskan waktu malamnya untuk selalu latihan praktik, menciptakan berbagai tampilan, serta menguji produk-produk makeup terbaru.

Setelah lulus dari sekolah kecantikan, Aisha menghadapi tantangan baru yaitu membangun reputasi dan klien. Dia memulai dengan merias teman-temannya secara gratis dan menciptakan portofolio untuk menunjukkan keterampilannya. Namun, mendapatkan klien yang membayar tidaklah mudah. Aisha menghadapi penolakan berkali-kali karena banyaknya klien yang masih meremehkan Aisha yang notabenya Makeup Artist (MUA) baru. Namun hal tersebut tidak membuat dia menyerah. Dia terus memperbaiki tekniknya, mengikuti pelatihan tambahan, dan berpartisipasi dalam kontes makeup untuk meningkatkan keterampilannya.

Pada suatu hari, Aisha di hubungi oleh sebuah perusahaan untuk mendapat kesempatan merias model di sebuah acara fashion lokal. Meskipun gaji yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut tidak seberapa,  tetapi dia tetap menerima pekerjaan itu dengan senang hati karena untuk melatih skill merias dan juga memperluas relasinya. Di hari acara, Aisha bekerja dengan penuh dedikasi, menciptakan riasan yang menakjubkan untuk para model. Kepuasan melihat hasil kerjanya dan senyum bahagia dari klien-kliennya membuatnya merasa bahwa setiap perjuangan yang dia lalui sepanjang perjalanan ini telah berharga.

Namun, kesuksesan itu tidak membuat Aisha berpuas diri. Dia tetap terus belajar dan berkembang, mengikuti tren makeup terbaru dan memperluas keterampilannya untuk mempermudah calon klien memakai jasanya. Dia mulai mengajar kursus makeup untuk berbagi pengetahuannya dengan orang lain yang memiliki mimpi serupa.

Dengan perjalannya menjadi seorang Makeup Artist (MUA), Aisha sering kali diajak untuk[ menjadi pembicara di suatu seminar dengan menceritakan pengalamannya yang penuh lika-liku. Tidak sedikit audience terinspirasi untuk mengejar impian mereka dengan tekad dan ketekunan.

Perjalanan Aisha sebagai seorang Makeup Artist (MUA) mengajarkan bahwa impian bisa diwujudkan dengan kerja keras, kesabaran, dan ketekunan. Meskipun banyaknya rintangan dan tantangan di sepanjang jalan, keyakinan diri dan semangatnya tidak pernah luntur. Dan di balik setiap sapuan kuasnya, terdapat cerita perjuangan dan ketekunan yang membuatnya menjadi MUA yang dihormati dan diidolakan banyak orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun