Mohon tunggu...
Dhea Dani Ade Pangestu
Dhea Dani Ade Pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

Mahasiswa Ilmu komunikasi Universitas Ahmad Dahlan kota Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dokumenteran Keresahan Informasi iang Bikin Buntu

14 Juli 2021   14:24 Diperbarui: 14 Juli 2021   14:32 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlalu banyak bermain atau menghabiskan waktu di media sosial benar-benar berdampak buruk pada psikis Anda. Mengapa? Di media sosial, Anda bebas mengunggah konten visual. 

Ada juga berbagai filter dan efek untuk membuat foto yang Anda unggah lebih menarik. Ironisnya, seseorang memiliki kecenderungan untuk terus-menerus membandingkan bentuk tubuhnya dengan orang lain, terutama remaja putri dan wanita, di media sosial, yang mengubah persepsi mereka tentang bentuk tubuh (body image). Ini mempengaruhi kesehatan mental dan perilaku Anda.

Kami menggunakan berbagai cara, mulai dari perubahan pola makan hingga kebiasaan, untuk mencapai bentuk tubuh yang ideal. Hal ini jelas membuat Anda rentan terhadap stres dan depresi serta menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Selain itu, ketika Anda sakit, Anda kehilangan waktu produktif.

Media sosial tidak berperan langsung dalam perubahan bentuk tubuh. Namun, kehadirannya sangat berpengaruh sehingga menimbulkan masalah ini terutama bagi pengguna dengan masalah psikologis tertentu. Pasalnya, media sosial merupakan platform yang bersaing secara tidak langsung satu sama lain dan digunakan untuk mengekspresikan citra diri, termasuk penampilan fisik. Tidak hanya stres, tetapi timbulnya gangguan makan tidak bisa dihindari.

Adalah bijaksana untuk menggunakan media sosial. Anda perlu memahami bahwa apa yang Anda lihat di media sosial tidak sepenuhnya nyata. Dengan cara ini Anda kurang sensitif dan tidak memiliki harga diri yang buruk. Memang, dampak body image di jejaring sosial cenderung berbahaya. Ini mempengaruhi citra Anda di mata rekan kerja Anda, terutama jika Anda seorang pengusaha.

Namun, tahukah Anda bahwa di balik banyaknya manfaat menggunakan jejaring sosial, terus menggunakan jejaring sosial ini juga dapat berdampak negatif bagi pengguna Anda?

Penggunaan media sosial
saat ini yang dapat menciptakan candu bagi penggunanya, sangat populer dan terus berkembang dengan mantap dalam kehidupan masyarakat saat ini, terutama di kalangan milenial. Internet dan media sosial memberikan kemudahan akses informasi dan mekanisme komunikasi yang mudah. Akibatnya, orang-orang di seluruh dunia tergila-gila dengan jejaring sosial.

Penggunaan media sosial yang berlebihan cenderung membuat penggunanya menjadi tergantung dan malas melakukan aktivitas lain seperti pekerjaan administrasi dan pekerjaan rumah. Hal ini tentu tidak baik untuk kesehatan Anda. Apalagi bagi remaja yang terlalu sering menggunakan media sosial dan terkadang begadang. Kecanduan media sosial juga merupakan hambatan rahasia dan merupakan bentuk kecanduan internet.

Waktu yang Dibuang
Kebiasaan media sosial memungkinkan semua teman menghabiskan waktu di Internet, semakin mengurangi waktu yang mereka habiskan untuk aktivitas lain seperti bekerja dan belajar. Sebagai penyedia hiburan tanpa batas, jejaring sosial selalu memberikan pembaruan menarik untuk membuat pengguna tetap di rumah.

Banyak remaja menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menonton film, bermain media sosial, dan bermain game daripada menghabiskan waktu untuk belajar dan melakukan kegiatan produktif. Hal ini berdampak negatif pada media sosial, karena teman sering membuang waktu berharga untuk bermain di media sosial.

Kurang Percaya Diri
Tentu saja, rasa kurang percaya diri selalu menyelimuti kita ketika teman tidak bisa melihat foto dan postingan orang lain padahal mereka sering menggunakan media sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun