Mohon tunggu...
Dhea RivaldaFujiastuti
Dhea RivaldaFujiastuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelaksanaan Les Literasi Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa

11 November 2022   22:11 Diperbarui: 11 November 2022   22:20 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Raharja , Jawa Barat - - Kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 3 

Kampus Mengajar merupakan program  MBKM/Kampus Merdeka yang dibuat oleh Kemendikbudristek untuk mewujudkan pembelajaran di perguruan tinggi yang inovatif serta sesuai dengan kebutuhan para mahasiswa. 

Kegiatan yang ada di dalam program MBKM meliputi magang/praktik kerja di industri atau tempat kerja lainnya, proyek pengabdian masyarakat di desa, mengajar di satuan pendidikan, pertukaran mahasiswa, penelitian, kegiatan kewirausahaan, studi atau proyek independen, dan program kemanusiaan.

Berdirinya program Kampus Mengajar secara umum bertujuan untuk membantu pembelajaran di sekolah-sekolah akibat terdampak pandemi Covid-19. Mahasiswa berkesempatan untuk menjadi bagian dari kegiatan tersebut serta melaksanakan penguatan pembelajaran terutama literasi dan numerasi bagi siswa.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 24 Januari hingga 29 Juni 2022 di Desa Raharja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Jumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang terlayani oleh program pendidikan Kampus Mengajar di SDIT Asmaul Husna sebanyak 4 orang, dengan melaksanakan  rencana program kerja seperti upaya meningkatkan literasi, numerasi, adaptasi teknologi dan bantuan administrasi. 

Setiap mahasiswa memiliki berbagai program kerja yang bertujuan untuk memberikan insentif dengan membimbing siswa menuju pembelajaran normal di sekolah. Tanggapan dari berbagai pihak, mendukung penuh harapan agar para mahasiswa dapat menularkan ilmunya dan bermanfaat bagi masyarakat desa Raharja. 

Di SDIT Asmaul Husna, salah satu program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca dilakukan oleh mahasiswa bernama Dhea Rivalda Fujiastuti di bawah arahan Dosen Pembimbing Lapangan Agus Prianto, S.Si., M,Si Program kerja yang dilakukan adalah Les Literasi yang selalu di lakukan 2 kali dalam satu minggu, yaitu hari Senin dan hari Kamis .

Akan tetapi Les Literasi yang dilaksanakan selain  membaca , siswa dan siswi pun belajar menulis huruf menjadi kata bahkan menjadi kalimat , siswa siswi pun memerlukan dorongan dan motivasi yang tinggi, karena sangat lemahnya minat baca di masyarakat termasuk guru dan sisiwa yang harus banyak membaca untuk dapat menyerap dan memahami ilmu yang didapatnya.

Dari pandangan ilmu sosial, Robinson (1983:6) menyatakan bahwa literasi adalah kemampuan membaca dan menulis secara baik untuk berkompetisi ekonomis secara lengkap. Lebih lanjut dijelaskannya bahwa literasi merupakan kemampuan membaca dan menulis yang berhubungan dengan keberhasilan seseorang dalam lingkungan masyarakat akademis, sehingga literasi merupakan piranti yang dimiliki untuk dapat meraup kesuksesan dalam lingkungan sosial. 

National Assesment of Educational Progress mengartikan literasi sebagai kemampuan performansi membaca dan menulis yang diperlukan sepanjang hayat (Winterowd, 1989: 5). 

Seorang ahli hukum memandang bahwa literasi merupakan kompetensi dalam memahami wacana, baik sebagai pembaca maupun sebagai penulis sehingga menampakan pribadi sebagai profesional berpendidikan yang tidak hanya menerapkan untuk selama kegiatan belajar melainkan menerapkannya secara baik untuk selamanya.

Dokpri
Dokpri

Siswa maupun siswi SDIT Asmaul Husna sangat bersemangat ketika mereka melaksanakan Les Literasi , tujuan membaca permulaan di kelas 1 adalah agar "Siswa dapat membaca kata-kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat". Pada tingkatan membaca permulaan, pembaca belum memiliki keterampilan kemampuan membaca yang sesungguhnya, tetapi masih dalam tahap belajar untuk memperoleh keterampilan / kemampuan membaca.

Dokpri
Dokpri

Membaca pada tingkatan ini merupakan kegiatan belajar mengenal bahasa tulis. Melalui tulisan itulah siswa dituntut dapat menyuarakan lambang-lambang bunyi bahasa tersebut, untuk memperoleh kemampuan membaca diperlukan tiga syarat, yaitu kemampuan membunyikan (a) lambang-lambang tulis, (b) penguasaan kosakata untuk memberi arti, dan (c) memasukkan makna dalam kemahiran bahasa. Membaca permulaan merupakan suatu proses keterampilan dan kognitif. Proses keterampilan menunjuk pada pengenalan dan penguasaan lambang-lambang fonem, sedangkan proses kognitif menunjuk pada penggunaan lambang-lambang fonem yang sudah dikenal untuk memahami makna suatu kata atau kalimat.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun