Akar Teori Interaksionisme Simbolik: Filsafat Pragmatisme dan Behaviorisme Psikologis
Teori interaksionisme tak dapat terlepas dari filsafat pragmatisme dan behaviorisme psikologis sebagai akar pemikirannya. Hal ini karena tokoh utama yang merintis teori ini, yaitu Mead adalah seseorang yang berlatar belakang psikologi. Â
Asumsi aliran pragmatisme:
1. Kenyataan diciptakan secara aktif dengan tindakan dalam dunia realita. Dalam filsafat pragmatisme, realitas bukanlah terjadi dalam bentuk alam pikiran. Akan tetapi, terwujud dalam tindakan yang bisa diamati dan dilihat di dunia nyata manusia.
2. Ingatan dan pengetahuan didasarkan pada dunia realita yang telah terbukti bermanfaat dan memberikan kesan baik bagi manusia
3. Manusia mendefinisikan objek sosial menurut fungsinya.Â
4. Pemahaman atas individu didasarkan pada perilakunya dalam kenyataan. Semakin kita mengalami suatu peristiwa empirisme (pengalaman yang nyata), maka akan semakin terus menguat dalam pikiran kita.
Asumsi aliran behaviorisme:Â
1. Perilaku manusia itu berbeda dengan perilaku hewan. Â Â
2. Mental mendasari tindakan manusia.
3. Manusia merupakan aktor yang kreatif sehingga membutuhkan pengetahuan yang terus berkembang.Â