Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - mengurus rumah tangga

Thinking extrovert

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengajarkan Rasa Cukup kepada Anak Sejak Dini

17 Oktober 2024   12:27 Diperbarui: 17 Oktober 2024   13:11 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang tua memiliki peran penting dalam membentuk pola pikir anak tentang kepemilikan dan kebahagiaan. Salah satu cara efektif untuk menanamkan rasa cukup adalah dengan membiasakan anak bersyukur setiap hari. 

Psikolog anak, Dr. Laura Markham, menyarankan agar orang tua mengajak anak-anak merenungkan hal-hal yang mereka syukuri setiap hari, mulai dari hal-hal kecil seperti waktu bermain hingga keluarga yang mendukung. 

"Dengan mengajarkan rasa syukur, anak-anak akan lebih mampu menemukan kebahagiaan dalam hal-hal yang mereka miliki, daripada terus-menerus mencari kebahagiaan dari luar," Dr. Laura Markham dalam bukunya Peaceful Parent, Happy Kids.

Selain itu, orang tua bisa memberikan contoh dengan menerapkan gaya hidup sederhana. Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat, sehingga jika orang tua hidup dengan penuh kesederhanaan dan tidak terlalu berfokus pada kepemilikan materi, anak-anak akan meniru perilaku tersebut. 

Orang tua juga bisa melibatkan anak dalam kegiatan sosial, seperti menyumbangkan mainan atau pakaian yang tidak lagi digunakan. Pengalaman berbagi ini membantu anak memahami bahwa kebahagiaan tidak hanya datang dari memiliki, tetapi juga dari memberi.

Rasa syukur adalah salah satu kunci penting dalam mengajarkan anak tentang rasa cukup. 

Sebuah studi menunjukkan bahwa anak-anak yang belajar bersyukur sejak usia dini memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi, lebih optimis, dan lebih mampu mengatasi kesulitan. 

Dalam penelitian tersebut, anak-anak yang terbiasa melakukan latihan syukur secara rutin menunjukkan peningkatan kesejahteraan psikologis, seperti rasa puas dan hubungan sosial yang lebih baik.

Mengajarkan syukur tidak hanya tentang membuat anak mengucapkan terima kasih, tetapi juga membantu mereka memahami alasan di balik rasa syukur tersebut. 

Orang tua bisa memanfaatkan momen-momen sehari-hari untuk mengajak anak-anak merenungkan hal-hal yang mereka miliki dan menghargai nilai dari setiap pengalaman atau barang yang ada.

Membangun masa depan yang lebih seimbang

Mengajarkan rasa cukup kepada anak sejak dini bukan hanya tentang mengendalikan perilaku konsumtif, tetapi juga tentang membentuk keseimbangan emosional dan psikologis yang kuat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun