Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - mengurus rumah tangga

Thinking extrovert

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Pendidikan Kehidupan Rumah Tangga yang Terlupakan

14 Oktober 2024   09:57 Diperbarui: 14 Oktober 2024   21:23 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sepasang suami-istri yang bekerja sama dalam tugas rumah tangga. (Foto: freepik.com/timkami)

Apakah kamu ingat saat pertama kali mencoba memasak? Atau mungkin saat harus mengurus anak untuk pertama kalinya? 

Banyak di antara kita, termasuk saya, yang menghadapi momen-momen ini tanpa persiapan yang memadai. 

Saya ingat pertama kali memasak kangkung dengan hasil yang tak terdefinisi baik bentuk maupun rasanya. Pengalaman pertama melahirkan, kebingungan karena tidak bisa membedong bayi, dan banyak situasi lain yang membuat kaget. Keterampilan-keterampilan ini sangatlah penting dan idealnya harus kita pelajari sejak dini. 

Walaupun seiiring berjalannya waktu dengan belajar kita akan bisa, tetap saja lebih baik jika hal-hal tersebut telah dipersiapkan sejak awal.

Namun, mengapa kita lebih fokus pada pendidikan formal di sekolah dan mengabaikan hal-hal yang esensial dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengelola rumah tangga dan membina keluarga?

Pentingnya pendidikan kehidupan rumah tangga

Jika sekolah kurang memberikan perhatian pada pendidikan kehidupan rumah tangga, bukankah keluarga bisa mengisi kekosongan ini? 

Sayangnya, tidak semua keluarga merasa nyaman atau terlatih untuk memberikan pendidikan tersebut. Orang tua mungkin merasa sibuk dengan pekerjaan atau merasa bahwa anak-anak akan belajar sendiri seiring waktu. Ada pula orang tua yang menganggap bahwa pendidikan rumah tangga adalah "urusan dewasa," dan anak-anak tidak perlu tahu terlalu dini. 

Hal ini menyebabkan banyak anak muda yang masuk ke kehidupan dewasa tanpa keterampilan dasar yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan keluarga. Lalu, mengapa pendidikan kehidupan rumah tangga ini penting? Memahami bagaimana mengelola rumah tangga bukan hanya soal kemampuan individual. Ini adalah fondasi yang membentuk keluarga yang harmonis dan bahagia. 

Di sisi lain, keterampilan ini juga sangat berkaitan dengan kesejahteraan sosial. Masyarakat yang lebih mampu mengelola rumah tangga akan lebih stabil dan lebih produktif. Ketidaksiapan dalam mengelola rumah tangga juga sering kali berdampak langsung pada masalah-masalah sosial yang lebih besar. 

Misalnya, tingginya angka perceraian dan KDRT sering dikaitkan dengan ketidakmampuan pasangan untuk bekerja sama dalam mengelola urusan rumah tangga. Ditambah lagi, tingginya budaya patriarki di Indonesia sering kali menjadi pemicu konflik, terutama ketika seorang suami enggan untuk bekerja sama dalam mengurus tugas-tugas rumah tangga.

Ilustrasi seorang ayah mengajarkan keterampilan memasak kepada anak laki-lakinya. Foto: freepik.com/freepik
Ilustrasi seorang ayah mengajarkan keterampilan memasak kepada anak laki-lakinya. Foto: freepik.com/freepik

Semua memiliki peran penting

Peran orangtua dan keluarga

Sebelum anak mengenal dunia luar, anak-anak lebih dahulu menganal orangtuanya---keluarganya. Peran paling penting dalam mengajarkan anak-anak keterampilan kehidupan rumah tangga adalah orangtua. 

Bahkan dari sebelum orang tua mengajarkan apa dan bagaimana keteramapilan tersebut, anak-anak sudah lebih dahulu belajar dengan melihat bagaimana kedua orang tuanya menjalankan rumah tangga, apakah peran ayah dan ibu seimbang dijalankan? atau sebaliknya.

Tantangan dengan budaya patriarki yang kuat, mengajak semua anak untuk terlibat dalam pekerjaan rumah. Seperti, memasak, mencuci pakaian, mencuci piring, dan merapikan ruangan adalah langkah awal yang baik untuk melatih keterampilan kehidupan rumah tangga mereka di masa depan. 

Keterampilan mengelola keuangan, mengatur pengeluaran, merencanakan tabungan, dan mengelola hutang adalah keterampilan yang sangat dibutuhkan, terutama di era ekonomi yang semakin kompleks.

Keterampilan berkomunikasi dengan efektif dan memecahkan masalah juga penting untuk menjaga keharmonisan keluarga. Mampu menyelesaikan masalah tanpa konflik besar adalah salah satu kunci kebahagiaan dalam hubungan.

Keterampilan mengasuh anak juga sangatlah krusial untuk dipelajari. Pengasuhan anak adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya ibu, tetapi peran ayah pun sangat penting. 

Mereka juga harus diajarkan tentang pendidikan seksualitas, yang seringkali masih dianggap sebagai topik tabu.

Sekolah dan kesiapan hidup setelah lulus

Sekolah memainkan peran penting dalam membentuk masa depan siswa. Namun, kurikulum yang ada saat ini sering kali lebih terfokus pada pengetahuan akademis, seperti matematika, bahasa, atau sains.

Sementara itu, keterampilan praktis yang kita butuhkan dalam kehidupan rumah tangga, seperti memasak, mengelola keuangan rumah tangga, atau berkomunikasi dengan pasangan, sering diabaikan. 

Salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan memasukkan pelajaran keterampilan hidup dalam kurikulum sekolah. Tidak perlu menjadi mata pelajaran utama, tetapi kegiatan ekstrakurikuler yang berfokus pada keterampilan rumah tangga bisa menjadi solusi. Dengan begitu, siswa tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga siap menghadapi kehidupan nyata.

Peran Pemerintah

Pemerintah juga bisa berperan dalam mengatasi masalah ini. Misalnya, BKKBN bisa mengembangkan program-program yang fokus pada pendidikan kehidupan keluarga. Selain itu, kampanye kesadaran tentang pentingnya keterampilan rumah tangga perlu terus didorong.

Peran komunitas

Komunitas juga bisa berperan aktif dalam memberikan pendidikan ini. Pelatihan keterampilan rumah tangga atau diskusi antar-keluarga bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keterampilan hidup.

Peran media

Media massa juga punya tanggung jawab besar. Informasi tentang kehidupan keluarga harus lebih sering diangkat dalam berbagai platform media, baik melalui program televisi, artikel online, atau media sosial. Dengan demikian, masyarakat bisa lebih banyak belajar dan mendiskusikan hal-hal yang esensial dalam kehidupan rumah tangga.

Jika orang tua dan keluarga tidak mengajarkan pendidikan kehidupan rumah tangga, maka belajarlah dari sekitar, belajarlah--- ilmu terhampar luas, semua pengetahuan bisa diakses dengan mudah dari smartphone mu, bijaklah dalam mencari sumber ilmu yang valid.

Jika kita semua menyadari pentingnya pendidikan ini, kita dapat mencetak generasi yang tangguh, siap, dan bahagia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun