3. Dorong anak untuk berbicara tentang perasaannya
Anak-anak membutuhkan ruang untuk berbicara tentang apa yang mereka rasakan. Mendengarkan dengan empati dan tidak menghakimi perasaan mereka akan memberikan dukungan emosional yang penting. Hal ini juga mengajarkan bahwa perasaan mereka dihargai dan penting.
4. Ajarkan keterampilan sosial
Ajarkan anak keterampilan dasar dalam berinteraksi dengan orang lain, seperti berbagi, bekerja sama, dan menghormati orang lain. Keterampilan sosial yang baik mendukung kecerdasan emosional dan membantu anak menjalin hubungan sosial yang sehat.
5. Berikan penghargaan pada kemajuan emosional
Saat anak berhasil mengelola emosinya, berikan apresiasi dan penguatan positif. Pujian sederhana bisa memotivasi mereka untuk terus mengembangkan keterampilan emosional mereka.
Pendidikan di Finlandia
Sistem pendidikan Finlandia sering dijadikan contoh dalam hal pengembangan kecerdasan emosional anak. Di Finlandia, anak-anak diajari keterampilan sosial dan emosional sejak dini, yang membantu mereka menjadi individu yang lebih seimbang.Â
Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) memuji pendekatan pendidikan Finlandia karena tidak hanya berfokus pada prestasi akademis tetapi juga pada kesejahteraan emosional anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H