Fokus tanpa gangguan
Pekerja freelance sering kali melaporkan bahwa mereka bisa bekerja dengan lebih fokus dan produktif tanpa gangguan dari lingkungan sekitar. Di kantor, banyak pekerja merasa terganggu oleh suasana yang ramai, percakapan rekan kerja, atau rapat yang tidak relevan. Penelitian menunjukkan bahwa gangguan kecil di tempat kerja dapat menurunkan produktivitas hingga 40%.
Dengan bekerja sebagai freelancer, seseorang dapat mengatur lingkungan kerjanya sesuai dengan kebutuhan. Tidak ada kewajiban menghadiri rapat yang tidak relevan atau terganggu oleh hiruk-pikuk aktivitas kantor. Freelancer dapat menciptakan ruang kerja yang tenang dan nyaman sehingga dapat fokus pada pekerjaan mereka.
Tantangan dalam menjadi freelancer
Meskipun ada banyak keuntungan, pekerjaan freelance juga memiliki tantangan yang tidak bisa diabaikan. Salah satu tantangan terbesar adalah ketidakpastian pendapatan.Â
Tidak seperti karyawan tetap yang menerima gaji rutin setiap bulan, freelancer sering kali harus menghadapi periode di mana proyek sedikit atau tidak ada sama sekali.Â
Selain itu, sebagai freelancer, seseorang harus menangani semua aspek pekerjaan sendirian. Tidak ada tim HR yang mengurus administrasi, tidak ada rekan IT yang siap membantu saat terjadi masalah teknis, dan tidak ada divisi keuangan yang mengelola pajak. Freelancer harus mampu menangani semua ini sendiri, mulai dari pencarian klien, manajemen waktu, hingga administrasi keuangan.
Namun, meskipun tantangan ini ada, banyak freelancer yang merasa bahwa kelebihannya jauh lebih berharga. Dalam survei yang sama dari Upwork, lebih dari 60% freelancer menyatakan bahwa mereka lebih puas dengan pekerjaan mereka dibandingkan ketika bekerja dalam struktur korporat .
Kelebihan yang tak bisa dipungkiri
Selain kebebasan menentukan jam kerja dan lokasi, banyak freelancer juga merasa bahwa pekerjaan ini memberikan keseimbangan hidup yang lebih baik.Â
Freelancer tidak harus terikat dengan jam kerja 9-to-5 yang kaku, dan mereka memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kehidupan pribadi. Hal ini menjadi nilai tambah yang sangat dihargai, terutama bagi mereka yang memiliki keluarga atau hobi yang ingin tetap dijalani tanpa harus mengorbankan karier.
Bagi sebagian orang, bekerja dalam struktur korporat yang kaku dengan berbagai tekanan sosial tidak lagi sesuai dengan nilai hidup yang mereka anut.Â
Mereka memilih jalur freelance untuk menciptakan keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi, tanpa harus terseret dalam persaingan atau politik kantor yang sering kali memengaruhi kesehatan mental.Â