Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - mengurus rumah tangga

Thinking extrovert

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Bukan Diet atau Sakit, Konsumsi Real Food Memang Seharusnya Menu Makan Sehari-hari

4 Oktober 2024   12:30 Diperbarui: 4 Oktober 2024   16:29 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membuat salad dari bahan-bahan alami/real food. Foto: freepik.com/freepik

Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat semakin menyadari pentingnya mengonsumsi makanan yang lebih alami dan sehat, atau yang kita kenal sebagai real food.

Ironisnya, perubahan pola makan ini sering kali dianggap sebagai tanda bahwa seseorang sedang diet atau dalam kondisi kesehatan yang kurang baik. 

Namun, kenyataannya adalah, real food seharusnya menjadi bagian dari keseharian kita. 

Apa itu real food?

Real food merujuk pada makanan yang minim proses dan pengawet, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan daging tanpa tambahan zat kimia. 

Berbeda dengan makanan olahan, real food memertahankan nutrisi alaminya dan memberikan berbagai manfaat kesehatan. 

Konsumsi real food memberikan asupan nutrisi yang lebih optimal, lebih sedikit konsumsi kalori kosong, dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.

Stigma yang berkembang

Banyak orang yang beralih ke pola makan real food sering kali mendapat komentar seperti, "Lagi diet, ya?" atau "Kamu sakit?". 

Stigma ini mungkin berasal dari kebiasaan kita yang sudah terlanjur terbiasa dengan makanan cepat saji dan olahan. Konsumsi real food dianggap sesuatu yang "luar biasa" atau "tidak biasa", padahal seharusnya tidak demikian.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition Education and Behavior (2021), persepsi masyarakat terhadap makanan sehat sering kali dipengaruhi oleh kebiasaan dan lingkungan sosial. 

Ketika seseorang memilih untuk makan sayuran segar dan protein tanpa lemak, orang di sekitarnya mungkin melihatnya sebagai usaha untuk menurunkan berat badan atau pemulihan dari suatu penyakit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun