Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - mengurus rumah tangga

Thinking extrovert

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memutus Siklus "Doom Spending": Menghapus Aplikasi e-Commerce untuk Kesehatan Finansial dan Mental

2 Oktober 2024   11:17 Diperbarui: 3 Oktober 2024   00:02 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudahan berbelanja online telah mengubah cara kita memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun ada kekhawatiran terkait perilaku belanja impulsif yang disebut doom spending. 

Banyak orang terjebak dalam kebiasaan menghabiskan uang secara tidak terkendali karena tergoda oleh diskon dan kemudahan berbelanja dengan hanya sekali klik. 

Salah satu solusi efektif yang sederhana namun bermanfaat adalah menghapus aplikasi e-commerce dari ponsel. Langkah ini dapat membantu mengendalikan keinginan belanja impulsif, menjaga kesehatan mental, dan meningkatkan kondisi finansial

Mengapa Doom Spending Begitu Mengkhawatirkan?

Doom spending adalah pengeluaran berlebihan yang sering dilakukan tanpa perencanaan, biasanya dipicu oleh stres atau kecemasan.

Banyak orang menghasilkan perilaku konsumtif ini sebagai cara untuk mengatasi tekanan dalam kehidupan sehari-hari. 

Namun, doom spending tidak memberikan kepuasan yang tahan lama dan sering kali diikuti oleh perasaan menyesal.

Studi menyebutkan bahwa setelah euforia singkat dari belanja impulsif, banyak orang mengalami penurunan suasana hati yang disertai rasa bersalah karena merusak kondisi finansial.

E-commerce dan kemudahan berbelanja

Di era digital saat ini, aplikasi e-commerce telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Hanya dengan beberapa ketukan di layar ponsel, kita bisa memesan berbagai produk tanpa perlu meninggalkan rumah. 

Kemudahan ini memang menguntungkan, tetapi juga membawa risiko tinggi bagi mereka yang rentan terhadap perilaku doom spending.

Menurut penelitian, e-commerce meningkatkan potensi belanja impulsif karena memanfaatkan dorongan emosional konsumen. 

Penawaran diskon terbatas, gratis ongkos kirim, dan fitur "wishlist", belum lagi kemudahan penggunaan paylater yang menggoda membuat orang merasa perlu membeli sesuatu secepat mungkin. 

Bahkan, iklan yang muncul secara personalisasi berdasarkan riwayat pencarian sering kali membuat kita berpikir barang tersebut adalah kebutuhan, padahal hanya keinginan sesaat.

Menghapus aplikasi e-commerce, sebuah langkah kecil dengan dampak besar

Uninstall aplikasi e-commerce mungkin terdengar seperti langkah drastis, tetapi dampaknya bisa signifikan dalam mengurangi dorongan belanja impulsif. 

Studi menunjukkan bahwa mengurangi paparan visual terhadap barang-barang yang dijual dapat menurunkan hasrat belanja hingga 40%. 

Dengan kata lain, semakin sedikit kamu melihat produk-produk yang ditawarkan, semakin kecil pula dorongan untuk membelinya.

Selain itu, menghapus aplikasi dari ponsel memberikan waktu bagi otak untuk berpikir ulang. Tanpa akses langsung, dorongan impulsif yang biasanya hanya membutuhkan beberapa detik untuk dieksekusi menjadi tertunda. 

Penundaan ini penting karena memberikan ruang untuk pertimbangan rasional: 

"Apakah saya benar-benar membutuhkan barang ini?" atau "Apakah ini masuk dalam anggaran saya?"

Dalam jangka panjang, kebiasaan untuk berpikir ulang sebelum berbelanja dapat membantu memperbaiki kebiasaan keuangan secara keseluruhan. 

Menurut sebuah stud, individu yang lebih mampu mengontrol dorongan belanja impulsif cenderung memiliki kesehatan finansial yang lebih baik, termasuk tabungan yang lebih stabil dan utang yang lebih rendah.

Dampak positif terhadap kesehatan mental

Selain dari segi keuangan, uninstall aplikasi e-commerce juga berdampak positif pada kesehatan mental. 

Doom spending yang didorong oleh stres dan kecemasan sering kali menciptakan siklus yang berulang: stres menyebabkan belanja impulsif, yang kemudian memicu perasaan bersalah dan lebih banyak stres akibat keuangan yang tidak stabil. 

Dengan mengurangi akses ke platform belanja, kamu dapat memutus siklus ini dan menemukan cara-cara yang lebih sehat untuk mengatasi stres, seperti olahraga, meditasi, atau kegiatan sosial yang bermanfaat.

Upaya untuk mengelola stres melalui konsumsi material tidak pernah menjadi solusi jangka panjang. 

Sebaliknya, hal ini hanya memberikan kepuasan sementara yang diikuti oleh peningkatan kecemasan. Oleh karena itu, menemukan metode alternatif untuk menghadapi tekanan emosional, seperti hobi atau olahraga, jauh lebih bermanfaat dalam jangka panjang.

Menyelamatkan keuangan dan diri sendiri

Menghapus aplikasi e-commerce dari ponsel adalah langkah kecil yang berdampak besar dalam menjaga kesehatan finansial dan mental kita. 

Dengan menghindari godaan berbelanja impulsif, kita dapat lebih fokus pada prioritas keuangan yang sebenarnya, seperti menabung dan membayar utang. 

Selain itu, langkah ini juga membantu memutus siklus stres dan kebiasaan belanja impulsif yang merugikan.

Jadi, jika kamu merasa sering terjebak dalam doom spending, pertimbangkanlah untuk menghapus aplikasi e-commerce dari ponsel dan mulailah mengendalikan kembali kehidupan finansial dan mentalmu.

"uninstall aplikasi e-commerce dan mulai kendalikan kembali hidupmu."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun